SUKABUMI — Pembangunan sarana prasarana hunian tetap (huntap) bagi korban bencana gerakan tanah Kampung Gunungbatu yang terjadi April 2019 mulai ada titik terang. Terbaru, kabar baik tersebut ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi anggarkan Rp5 milyar untuk pembangunan huntap.
Saat ini 129 unit huntap bagi penyintas bencana gerakan tanah Kampung Gunungbatu dalam proses pembangunan di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten, Kampung Cimenteng Pasirsalam, Desa Kertaangsana.
“Semua anggarannya diperkirakan sekitar lima milyar rupiah,” kata Kepala Bidang Permukiman, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi Abas Ruslandi kepada awak media di lokasi huntap Kampung Cimenteng Pasirsalam, Jumat (9/2/2024).
“Anggaran tersebut dari hasil survey untuk jalan lingkungan, drainase dan tembok penahan tanah (TPT),” sambung dia.
Menurut Abas pada 2024 ini masih proses pelelangan atau penunjukkan langsung sambil menunggu Pemilihan Umum (Pemilu) selesai. Kegiatan pembangunan pelengkap di lokasi huntap bisa dilaksanakan pada Maret atau awal April. “Tahun ini diprioritaskan pembangunan jalan lingkungan, drainase dan TPT yang utama,” ujar dia.
Abas mengatakan pembangunan sarana prasarana berikutnya dilaksanakan secara bertahap. Mudah-mudahan pada anggaran perubahan tahun ini ada tambahan. Berikutnya untuk penyelesaian pembangunan dianggarkan pada 2025.
Sementara itu, Kepala Divisi Pelaksanaan dan Monitoring Evaluasi Kemaslahatan – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Indriayu Afriana mengatakan pembangunan 129 unit huntap sedang berlangsung yang ditargetkan selesai Juni.
“Saat ini progress pengerjaan sudah mencapai 43,6 persen, sudah 70 unit rumah selesai,” kata Indriayu kepada awak media selesai melaksanakan monitoring program kemaslahatandi pembangunan huntap di Desa Kertaangsana, Jumat (9/2/2024).
Ia menjelaskan pembangunan huntap ini unik karena dikerjakan dengan konsep community development. Warga sebagai penyintas bencana yang nantinya akan menghuni ikut aktif berperan dalam pengerjaan rumah. “Jadi kami ingin mengajak warga agar merasa memiliki dan langsung mengawasi pembangunannya,” jelas Indriayu.
Untuk diketahui pembangunan huntap sebanyak 129 unit tersebut dilaksanakan Daruttauhid (DT) Peduli bekerjasama dengan BPKH. Sedangkan untuk pembangunan sarana prasarana dilakukan Pemkab Sukabumi secara bertahap.
Pembangunan huntap bagi korban bencana gerakan tanah Kampung Gunungbatu yang terjadi April 2019 ini bertajuk Kampung Haji BPKH. Rencananya selain Masjid Jami, di lokasi huntap akan dibangun miniatur Ka’bah dan lainnya.(*)