JAKARTA – Mitsubishi Power, merek solusi daya Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI), mendapatkan kontrak turnkey dari Star Energy Geothermal Darajat II, Limited (SEG), penghasil listrik panas bumi di Indonesia, untuk retrofit Unit 3 pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat di Jawa Barat.
Mitsubishi Power akan memutakhirkan turbin uap dan peralatan terkait, yang dijadwalkan akan selesai pada musim gugur tahun 2026. Penggunaan turbin uap yang sangat efisien dan andal untuk proyek ini akan memberikan pasokan listrik yang stabil, sekaligus berkontribusi mengurangi emisi CO2 dan meningkatkan rasio energi terbarukan bagi Indonesia.
Nagasaki Shipyard & Machinery Works MHI di Nagasaki akan menangani desain, manufaktur, dan dukungan pemasangan untuk proyek ini. Sementara itu, PT. Mitsubishi Power Indonesia akan memberikan dukungan untuk operasi stabil jangka panjang setelah pemasangan di lokasi dan retrofit diselesaikan.
Mitsubishi Power mendapatkan kontrak turnkey dari SEG ini berkat teknologi turbin uapnya yang memungkinkan kenaikan output melalui pembaruan bagian-bagian tertentu di fasilitas ini, serta tingkat keahlian tinggi yang dimilikinya dalam melakukan pekerjaan pemasangan di lokasi kerja.
Pekerjaan retrofit ini akan dilakukan di PLTP yang berada di Garut, Jawa Barat, sekitar 200 km tenggara Kota Jakarta. Sebelumnya, Mitsubishi Power telah menyediakan turbin uap untuk pembangkit listrik ini pada tahun 2007. Retrofit terbaru ini pun akan menambah output listrik dari 121 MW menjadi 129 MW.
Mengomentari perjanjian tersebut, Kazuhiro Yoshida, Presiden Direktur PT. Mitsubishi Power Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia memiliki kapasitas pembangkitan listrik panas bumi terbesar kedua di dunia.
“Kami telah menyediakan total enam unit untuk pembangkit listrik panas bumi di negara ini, dengan total output sekitar 400 MW. Selain itu, saat ini kami terlibat dalam pembangunan satu unit tambahan. Melalui pembangkitan listrik tenaga panas bumi dan teknologi energi bersih lainnya, MHI akan berkontribusi dalam upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060,” kata Kazuhiro dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024.
SEG adalah perusahaan inti di Grup PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), operator utama energi terbarukan di Indonesia dan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Hendra Soetjipto Tan, CEO BREN dan SEG, mengatakan: “Di tengah-tengah meningkatnya permintaan listrik di Indonesia, tekanan dari konsumen akan listrik yang berasal dari energi terbarukan pun turut naik. Melalui proyek ini, kami akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia dan juga energi yang lebih bersih.”
Ke depannya, MHI Group akan melakukan upaya lebih lanjut untuk mendukung penerapan teknologi berkinerja tinggi dan sangat andal secara lebih luas, sembari berkontribusi pada pasokan listrik stabil yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi di seluruh dunia, serta pelestarian lingkungan global dengan memajukan dekarbonisasi energi. (TR Network)