CIBINONG – Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) bekerjasama dengan Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI), dan beberapa universitas, serta organisasi profesi di ASEAN akan menyelenggarakan The 2nd International Conference and Scientific Meeting of the Indonesian Limnology Society (SMILS II) bekerja sama dengan The 4th International Conference on Tropical Limnology (TROPLIMNO IV) bertema “Tropical Limnology in the United Nations Decade on Ecosystem Restoration” pada 6-7 Desember 2023 di Bogor.
Konferensi ini akan membahas fungsi Danau yang merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati perairan darat yang menopang kehidupan manusia.
Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Ocky Karna Radjasa mengatakan danau merupakan salah satu ekosistem perairan yang penting di Indonesia.
“Ada kurang lebih 5000 danau di Indonesia. Danau memainkan peran penting dalam menyediakan jasa ekologi. Tidak hanya menyediakan sumber air, namun juga mengatur iklim dan sistem hidrologi seperti siklus nutrisi, dan rumah bagi berbagai fauna dan flora akuatik. Tak hanya itu, sistem danau dan sungai menyediakan sumber energi, wahana penelitian, dan kegiatan sosial budaya bagi masyarakat,” ungkap Ocky, di kutip Rabu, 6 Desember 2023.
Di di sisi lain telah terjadi berbagai permasalahan terkait dengan pemanfaatan danau yang berkelanjutan, seperti pencemaran, degradasi kualitas perairan, hilangnya keanekaragaman hayati dan konflik kepentingan. Sehingga diperlukan peran dan kontribusi pakar dan pemangku kepentingan.
“Kami berharap dapat membangun komunikasi di antara pihak-pihak yang peduli terhadap sistem danau, khususnya untuk mendapatkan dukungan dan meningkatkan kemitraan antar ilmuwan, dunia usaha, dan akademisi demi pengelolaan sumber daya danau yang lebih berkelanjutan,” harap Ocky.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Hidayat menjelaskan, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN yang mempunyai peran dan fungsi dalam pengelolaan perairan darat, sudah melakukan banyak kajian/penelitian terutama danau-danau yang ada di Indonesia.
“Kajian-kajian dalam mengungkap struktur dan fungsi ekosistem perairan darat di Indonesia hingga kini masih terus dilakukan peneliti BRIN dan sangat dibutuhkan untuk memahami dan menjaga kesetimbangan ekologis ekosistem perairan darat yang mengalami tekanan semakin tinggi, termasuk kajian restorasi ekosistem perairan darat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, konferensi ini sangat penting terkait pengelolaan perairan darat berkelanjutan dan merupakan komponen penting dalam upaya restorasi. Terkait perairan darat, khususnya danau, negara-negara anggota Environment Assembly PBB sendiri telah dengan suara bulat mengadopsi Resolusi tentang Pengelolaan Danau Berkelanjutan pada tanggal 2 Maret 2022.
“Resolusi ini menyerukan pengelolaan terpadu di semua tingkatan pembangunan berkelanjutan, yang menangani badan air dan seluruh wilayah danau, yang didukung oleh peraturan yang relevan, pengembangan kelembagaan, alokasi anggaran, pemantauan dan data yang dikelola dengan baik, penelitian terpadu, teknologi berkelanjutan dan kerja sama internasional,” jelas Hidayat.
Lebih jauh lagi, Hidayat mengatakan resolusi tersebut memberikan pengakuan terhadap budaya dan pengetahuan lokal, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk universitas dan pusat penelitian, hubungan ilmu pengetahuan dan kebijakan yang kuat, serta jaringan dan kolaborasi internasional untuk pengelolaan danau terpadu yang berkelanjutan dan berketahanan iklim serta pertukaran energi dari data dan informasi.
Ketua Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) sekaligus Peneliti Ahli Utama PRLSDA BRIN, Luki Subehi mengungkapkan MLI yang didirikan sejak 2012 senantiasa akan mendukung penuh kajian-kajian dan edukasi tentang pengelolaan perairan darat, termasuk kajian restorasi ekosistem di dalamnya serta berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi dan keilmuan di bidang limnologi melalui kerja sama dengan PRSLDA – BRIN, Southeast Asian Limnological Network (SEALNet), ataupun lembaga riset dan akedemisi di tingkat nasional maupun internasional.
“Forum ini juga menjadi bukti perhatian dan dukungan dari komunitas pemerhati lingkungan perairan darat yang diwakili oleh MLI dan SEALNet, bekerja sama dengan PRLSDA BRIN,” kata Luki.
Senada dengan Luki, Riky Kurniawan selaku Ketua Panitia Teknis/Pelaksana dan juga Peneliti Ahli Pertama PRLSDA BRIN menambahkan, kegiatan ini semakin terasa kuat secara nasional dan regional dengan adanya dukungan dari National University of Laos (NUoL), Universitas Sumatera Utara (USU), Universiti Sains Malaysia (USM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, The International Lake Environment Committee Foundation (ILEC) dan The International Society of Limnology (SIL) – Asian Tropical Inland Waters Working Group.
Konferensi yang diselenggarakan selama dua hari ini diharapkan dapat menjadi media berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengalaman melalui diskusi antar peserta serta mendukung pemanfaatan dan pengelolaan ekosistem perairan darat secara berkelanjutan. Prinsipnya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perairan darat yang sehat diperlukan keterlibatan semua pihak sebagai kunci kesuksesannya. (TR Network)