JAKARTA – Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2) yang diinisiasi oleh Agung Sedayu Group dikaji ulang oleh pemerintah. Pasalnya, PSN tersebut masih bermasalah.
Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Indonesia, Nusron Wahid, PSN PIK2 masih memiliki sederet permasalahan dari aspek pertanahan sehingga dinilai tak sesuai dengan rencana pembangunan.
“PIK 2 ini setelah kami cek, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsinya tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten/Kota,” kata Nusron di kantornya, Kamis, 28 November 2024.
Di samping itu, PSN Pariwisata bernama Tropical Coastland yang berlokasi di PIK 2 itu juga hingga saat ini masih belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Masalah lainnya kata Nusron, pengembangan proyek ini beririsan dengan kawasan hutan lindung. Dari total area pengembangan seluas 1.700 hektare, sebanyak 1.500 hektare di antaranya merupakan kawasan hutan lindung.
“Dari 1.705 hektare kawasannya, itu lokasinya 1.500 hektarenya adalah kawasan hutan lindung. Hutan lindung itu saat ini belum ada penurunan status dari hutan lindung menjadi hutan konversi, dari hutan konversi menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). Belum sama sekali,” tegasnya.
Dengan adanya sederet masalah itu, Nusron mengaku hingga saat ini pihaknya belum dapat menerbitkan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Pihaknya akan melakukan pengkajian ulang menangani masalah itu.
“Kami sedang kaji ulang, apakah kami akan memberi rekomendasi atau tidak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pengembangan Green Area dan Eco-City di lokasi PSN PIK 2 di Provinsi Banten masuk ke dalam salah satu dari 14 PSN baru yang disetujui Jokowi dalam Rapat Internal di Istana Negara pada Senin, 18 Maret 2024. Nilai investasi proyek Tropical Coastland ini sekitar Rp65 triliun. Lewat pengembangan PSN ini, diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 ini juga nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah mulai digarap pada 2023 lalu. Adapun, rencana opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024. (AT Network)