CANBERRA – Penasihat khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk perubahan iklim Selwin Hart mendesak Pemerintah Australia untuk meningkatkan upayanya meninggalkan batubara.
Pasalnya, jika batubara tetap dipertahankan, dikhawatirkan dampak perubahan iklim akan secara dramatis merusak ekonomi negara itu.
Ketergantungan Australia pada tenaga batubara menjadikan negeri itu sebagai salah satu negara penghasil karbon terbesar di dunia per kapita. Di mana pemerintah konservatifnya dengan gigih mendukung wakil PM baru Australia untuk nol emisi bersih 2050 industri bahan bakar fosil, dengan alasan tindakan yang lebih keras terhadap emisi akan merugikan pekerjaan.
“Kami sepenuhnya memahami peran batubara dan bahan bakar fosil lainnya dalam perekonomian Australia, bahkan jika pertambangan menyumbang sebagian kecil, sekitar dua persen, dari keseluruhan pekerjaan,” kata Hart dalam pidatonya di Australian National University di Canberra, akhir pekan lalu sebagimana dilaporkan CNA.
“Tetapi penting untuk melakukan percakapan yang lebih luas, lebih jujur, dan rasional tentang apa yang menjadi kepentingan Australia,” imbuhnya.
PBB telah menyerukan penghapusan batubara secara bertahap pada tahun 2030 di negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, termasuk Australia.
Pada bulan Juli, menteri energi dan lingkungan dari Kelompok 20 ekonomi besar gagal memberikan kesepakatan untuk menghapuskan batubara secara bertahap pada tahun 2025. Tetapi beberapa ahli mengatakan ada kemungkinan kemajuan pada pembicaraan iklim PBB di Glasgow pada bulan November.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, Australia berada di jalur menuju nol emisi karbon bersih tetapi telah berhenti berkomitmen pada garis waktu. Dia mengatakan bahwa Australia akan memperbarui proyeksi emisi 2030 masuk ke pembicaraan Glasgow.
Sebagian besar negara maju lainnya telah menandatangani target emisi nol bersih pada tahun 2050.
Hart mengatakan, pemerintah Australia harus “memanfaatkan momen” dan beralih ke energi terbarukan.
“Jika dunia tidak segera menghapus batubara, perubahan iklim akan mendatangkan malapetaka di seluruh ekonomi Australia, dari pertanian hingga pariwisata, dan tepat di seluruh sektor jasa,” tandasnya. (ATN)