GORONTALO – Kematian biota laut langka kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, ikan Mola Mola berjenis kelamin betina berukuran panjang 3,5 meter ditemukan mati terdampar di Pantai Dua Ribu, Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo pada Senin, 2 Desember 2024 lalu.
Saat ditemukan, kondisi ikan tanpa tanda pembengkakan. Untuk menhindari polusi dan pencemaran, bangkai ikan segera di evakuasi.
“Bangkai ikan ditenggelamkan sejauh 250 meter dari garis pantai menggunakan kapal bantuan di koordinat 0.502735 LU dan 123.053396 BT untuk mencegah pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan,” terang Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja Gorontalo, Permana Yudiarso.
Sementara Direktur Jenderal PKRL, Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip Sabtu, 7 Desember 2024, menerangkan bahwa Ikan Mola Mola atau golden sunfish (ikan matahari) merupakan spesies yang unik dengan tubuh bulat pipih dan sirip runcing. Meski belum dilindungi secara hukum di Indonesia, ikan ini masuk kategori rentan (vulnerable) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).
“Keberadaan Ikan Mola Mola yang semakin langka menjadi daya tarik wisata selam dan fotografi bawah laut namun ancaman terhadap populasinya membutuhkan perhatian lebih untuk melindungi spesies ini dari kepunahan,” terang Victor.
Victor menyebutkan penanganan ikan terdampar harus dilakukan secara cepat dan memerlukan kolaborasi pemerintah dan masyarakat. Langkah ini diharapkan menjadi contoh jika timbul kejadian serupa di masa mendatang.
Selain menjadi menjadi simbol keanekaragaman hayati laut Indonesia, ikan Mola Mola menjadi pengingat pentingnya konservasi ekosistem laut untuk keberlanjutan kehidupan masyarakat pesisir.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya melindungi kelestarian biota laut, terutama mempertahankan ekosistem laut sekaligus sebagai aset wisata dan ekonomi bangsa di masa depan. (TR Network)