JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempererat kerja sama kelautan dan perikanan dengan Singapura, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan program-program ekonomi biru.
Hal ini sesuai hasil pertemuan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 November 2024 sore.
“Kami sangat serius menjalankan lima program ekonomi biru, dan Dubes Singapura sepenuhnya akan berkolaborasi dengan Indonesia di berbagai bidang,” ujar Menteri Trenggono dalam pertemuan tersebut.
Di sektor perikanan, sambung Menteri Trenggono, KKP telah mengembangkan modeling penangkapan ikan terukur di perairan Timur Indonesia. KKP juga membangun modeling budi daya berkelanjutan untuk komoditas unggulan ekspor, yakni udang, rumput laut, tilapia, dan lobster.
Menteri Trenggono menilai, pengembangan budi daya perikanan sangat potensial dikerja samakan dengan Singapura.
Selain memiliki program modeling udang, rumput laut, dan tilapia, pihaknya akan merevitalisasi belasan ribu hektare tambak idle di sepanjang pantai utara Jawa pada tahun depan.
Revitalisasi tambak idle akan digunakan untuk pengembangan budi daya tilapia, yang memiliki daya serap tinggi di pasar global. Nilai pasar tilapia dunia diperkirakan mencapai USD14,46 miliar pada tahun 2024 dan diperkirakan tumbuh USD23,02 pada tahun 2034.
“Saya pikir kalau kita berkolaborasi kita bisa menjadi juara sektor perikanan,” ungkapnya.
Sedangkan di bidang kelautan, KKP melakukan penataan ruang laut dan wilayah pesisir untuk menjaga keberlanjutan ekologi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara. Di antaranya dengan memperluas kawasan konservasi, merehabilitasi terumbu karang, melakukan transformasi penataan kabel dan pipa bawah laut, hingga aksi membersihkan sampah plastik di laut.
Selama ini Indonesia dan Singapura memiliki keterkaitan di bidang perikanan. Singapura tercatat sebagai pasar produk perikanan Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai USD113,4 juta pada tahun 2023.
Adapun komoditas utama ekspor di antaranya udang, rajungan kepiting, kerapu, hingga kakap merah.
Sementara itu, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng menegaskan kesiapan Singapura untuk mendukung program ekonomi biru yang digagas KKP untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keberlanjutan ekologi.
Pihaknya pun akan menindaklanjuti potensi kerja sama ekonomi biru tersebut.
“Kami berdiskusi mengenai program prioritas KKP dan bagaimana Singapura bisa mendukung, di antaranya di bidang budi daya, kawasan konservasi, kegiatan bersama dalam menanggulangi sampah plastik di laut. Jadi menurut saya ini adalah ide yang cemerlang,” ungkapnya. (TR Network)