JAKARTA – Sistem pengelohan limbah terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) sedang dibangun di Jakarta. Proyek ini bernama Jakarta Sewerage Development Project (JSDP).
Deputy Project Manager JSDP, Agus Basuki, mengungkapkan bahwa proyek sistem pengolahan limbah skala besar untuk Zona 1 ini ditargetkan selesai pada Oktober 2027.
“Proyek ini dimulai akhir 2022 dan diharapkan selesai Oktober 2027. Kami berharap proyek ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam memperbaiki lingkungan,” ujar Agus di Kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis, 12 Desember 2024.
Sejauh ini, pembangunan Zona 1 Paket 1 yang mencakup kawasan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pluit telah mencapai progres 22,78% per 6 Desember 2024. Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi-JFE Engineering Joint Venture (OWJJ JV) di lahan seluas 3,9 hektare dengan investasi sebesar Rp 3,2 triliun.
Zona 1 terdiri dari enam paket pekerjaan. Paket 1 hingga Paket 4 dikerjakan di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan pendanaan dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Sementara itu, Paket 5 dan 6 dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dana dari APBD.
Untuk progres Zona 1 lainnya, Paket 2 telah mencapai 18,26% dengan jaringan perpipaan sepanjang 14.320 meter dan pendanaan sebesar Rp 862,29 miliar. Paket 3 mencatat progres 19,67% dengan panjang perpipaan 24.897 meter serta pendanaan Rp 1,8 triliun.
“Jakarta dirancang memiliki 14 zona. Zona 0 sudah selesai, dan sekarang Zona 1. Selanjutnya akan dikerjakan zona 2 hingga 14,” papar Agus.
Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan IPAL bertujuan memperbaiki kondisi sanitasi Indonesia, yang sebelumnya dinilai sebagai salah satu yang terburuk di dunia, menempati posisi ketiga terkotor. Kondisi ini memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk tingginya angka stunting.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebelumnya meninjau proyek pengolahan limbah ini di Jalan Pluit Timur Raya, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam kunjungannya, Gibran meminta agar proyek ini selesai tepat waktu agar dapat segera beroperasi untuk mengatasi permasalahan limbah di delapan kecamatan di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. (TR Network)