BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menggalakkan penghiajauan besar-besaran dengan menanam sebanyak 31 ribu pohon di berbagai kecamatan sebagai upaya konservasi lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A Koswara menjelaskan kegiatan ini bertujuan mengatasi kerusakan lahan kritis yang berpotensi memicu bencana, seperti longsor dan banjir di kawasan tersebut.
“Lahan kritis adalah ancaman bagi kehidupan. Kita perlu menanam tanaman keras di lahan-lahan terbuka ini. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama semua komponen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan Kota Bandung,” kata Koswara di Bandung, Senin, 25 November 2024.
Koswara menjelaskan kegiatan ini merupakan Program Bandung Menanam Jilid 6 dengan tema “Konservasi Bandung Berkelanjutan” yang dipusatkan di Kanhay, Kecamatan Cibiru, yang mencakup lahan seluas 6,9 hektare untuk ditanami sebanyak 2.130 pohon.
“Total keseluruhan pohon yang ditanam di berbagai kecamatan mencapai 31.000 pohon, yang terdiri atas 75 persen tanaman keras dan 25 persen tanaman sela,” kata dia.
Dia menambahkan penanaman pohon dinilai sebagai solusi efektif untuk mengurangi risiko bencana ekologis, sekaligus memperbaiki kapasitas resapan air dan mengendalikan erosi.
“Bandung Menanam Jilid 6 bertujuan menghijaukan daerah tangkapan air, meningkatkan kapasitas serapan karbon, serta menyediakan manfaat ekonomi dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat. Ini adalah langkah konkret menghadapi tantangan lingkungan global,” kata Koswara.
Selain melakukan penanaman, Koswara mengatakan Pemkot Bandung juga akan mengambil langkah tegas dengan memperketat perizinan pembangunan di KBU untuk mencegah kerusakan lingkungan yang semakin kritis.
Dia menyatakan kebijakan ini merupakan upaya preventif untuk menjaga KBU terhadap dampak pembangunan yang tidak terkendali, yang berpotensi mengancam ekosistem dan keseimbangan lingkungan di wilayah tersebut. “Masalahnya ini sudah kronis, KBU tidak ada yang mengendalikan. Pihak yang mengendalikan itu regional, bukan hanya tanggung jawab Kota Bandung saja,” kata Koswara. (TR Network)