JAKARTA – Maskapai penerbangan andalan Jerman, Lufthansa, mengumumkan biaya tambahan hingga €72 ($77) untuk tiket pesawat, sebagai upaya untuk mengimbangi biaya kepatuhan terhadap aturan baru Uni Eropa mengenai penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang lebih mahal.
Menurut pernyataan perusahaan yang dikeluarkan minggu ini, retribusi akan berlaku untuk semua tiket yang diterbitkan paling lambat tanggal 26 Juni dan untuk keberangkatan mulai tanggal 1 Januari 2025 dan seterusnya.
Pada penerbangan jarak pendek dan menengah, tarif akan naik hingga €5 untuk kelas ekonomi dan €7 untuk kelas bisnis, kata Lufthansa kepada Reuters. Pada penerbangan jarak jauh, penumpang kelas bisnis akan dikenakan biaya tambahan antara €18 dan €36, sedangkan penumpang kelas satu akan dikenakan biaya tambahan hingga €72.
Biaya tambahan akan berlaku untuk penerbangan yang berangkat dari 27 negara anggota UE mana pun, serta Inggris, Norwegia, dan Swiss, kata Lufthansa. Semua penerbangan yang dijual atau dioperasikan oleh Lufthansa Group, yang memiliki maskapai penerbangan termasuk Lufthansa, Eurowings, Swiss dan Edelweiss Air, dan Austrian Airlines, akan dikenakan biaya.
“Biaya tambahan ini dimaksudkan untuk menutupi sebagian dari biaya tambahan yang terus meningkat karena persyaratan peraturan lingkungan,” kata Lufthansa.
Peraturan UE yang baru mengamanatkan bahwa pemasok bahan bakar memastikan 2% bahan bakar di bandara UE adalah SAF pada tahun 2025, meningkat menjadi 6% pada tahun 2030 dan 70% pada tahun 2050.
Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa langkah-langkah yang bertujuan untuk mengurangi polusi dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi ditanggung oleh pelanggan.
Pada bulan Januari 2022, Air France-KLM menjadi maskapai penerbangan UE pertama yang menambahkan biaya biofuel tambahan pada tiketnya. Perusahaan mengumumkan pada saat itu bahwa mereka menambahkan hingga €12 untuk tarif bisnis dan hingga €4 untuk tarif ekonomi.
Air France-KLM sekarang sedang mempertimbangkan tindakan yang serupa dengan Lufthansa, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters, yang mengindikasikan bahwa tarif dapat meningkat lebih lanjut. (RT)