JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, didampingi Wamenhut Sulaiman Umar Siddiq mengadakan pertemuan dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan kehutanan, khususnya terkait penjagaan dan rehabilitasi hutan.
“Kami merasa amanah yang diberikan kepada Kemenhut sangat besar, sangat luas dan sangat berat. Oleh karena itu, seperti yang disampaikan dan ditegaskan berkali-kali oleh Presiden Prabowo Subianto, bahwa semua Kementerian/Lembaga mesti bekerja sama, berkolaborasi, bersinergi, termasuk dengan TNI dan Polri,” ujar Raja Juli dalam keterangannya kepada media, Selasa (5/11/2024).
Kunjungan Menhut Raja Juli Antoni ke Mabes TNI di Cilangkap merupakan yang pertama kali sejak ia ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Kehutanan. Di Mabes TNI, kedatangan Raja Juli disambut oleh upacara penyambutan jajar pasukan. Di markas TNI itu, Menhut bersama Panglima TNI juga memeriksa pasukan yang menyambut dirinya.
Selanjutnya, Raja Juli mengatakan dalam waktu dekat akan ada penandatanganan MoU antara Kemenhut dengan TNI. Adapun ruang lingkupnya diantaranya bersama-sama menjaga hutan agar tidak dijarah oleh tangan-tangan pribadi, komunitas, maupun korporasi, yang merusak hutan kita sebagai sumber air dan oksigen. Kemudian, Kemenhut bersama TNI juga akan melakukan rehabilitasi terhadap lahan-lahan yang tandus termasuk melakukan reboisasi, reforestasi terhadap hutan yang tidak produktif lagi.
“Dengan segala keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki, keberhasilan Kemenhut sangat tergantung kepada kerja sama dan kolaborasi dengan jajaran TNI, yang memiliki jaringan yang luas sampai ke pelosok desa, dengan spirit nasionalisme yang kuat di tubuh TNI untuk mempertahankan tiap jengkal tanah di republik ini, termasuk di dalamnya kawasan hutan yang sangat kita perlukan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Raja Juli.
Pada kesempatan tersebut, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam pengamanan hutan dan pengendalian bencana alam, serta memastikan TNI siap mengerahkan personel dan sumber daya yang diperlukan.
“Kami menyambut baik kedatangan Menteri Kehutanan dan rombongan untuk silaturahmi dan menjalin kerja sama. Dengan hutan seluas itu yang harus dijaga, agar tidak diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, bahkan dirubah menjadi lahan yang tidak produktif, sehingga akan mengakibatkan bencana alam, dll,” katanya.
“Kita ada Babinsa di lapangan yang akan bekerjasama dengan Polhut untuk menjaga hutan tersebut dan melakukan reboisasi hutan yang gundul,” imbuhnya.
Pertemuan ini juga menandai komitmen kedua institusi untuk mengatasi tantangan besar dalam pengelolaan hutan Indonesia, yang meliputi masalah deforestasi, degradasi lahan, dan illegal logging. Dengan sinergi antara TNI dan Kementerian Kehutanan, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sekaligus melindungi warisan alam untuk generasi mendatang.
Sebelumnya, Menteri Raja Juli Antoni didampingi Wamenhut Sulaiman Umar melakukan pertemuan dengan Kepala Kepolisiaan Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Senin (4/11/2024).
“Sinergi koordinasi kolaborasi menjadi kata kunci dalam kabinet merah putih. Oleh karena itu, hari ini saya menghadap Bapak Kapolri meminta bantuan beliau untuk turut serta bersama-sama mengamankan hutan kita,” kata Menhut Raja Juli.
Menhut Raja Juli mengatakan akan ada MoU kembali Kemenhut dengan Polri. Sebelumnya sudah ada MoU KLHK dengan Polri 5 tahun lalu dan sudah expired. Selain itu, ada perubahan nomenklatur KLHK menjadi Kemenhut dan KLH, sehingga akan disusun MoU baru mencakup rangkaian kegiatan yang memungkinkan dilakukan Kemenhut bersama Polri, diantaranya tentang penertiban bisnis ilegal, dan pengembangan sumber daya polisi kehutanan yang selama ini sudah banyak dibantu oleh Polri.
“Atas nama Kementerian saya mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan MoU yang tadi kita bicarakan dapat ditandatangani dalam waktu yang tidak lama,” ujar Menhut Raja Juli.
Sebelumnya, pertemuan serupa juga dilakukan Menhut Raja Juli dengan Jaksa Agung S.T. Burhanudin dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik kerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Ia bersama jajaran berkomitmen untuk mendukung penuh langkah-langkah bersama Kemenhut khususnya dalam penegakan hukum kejahatan kehutanan.
“Saya memberikan apresiasi kepada Menteri Kehutanan atas langkah-langkah koordinasi dengan lembaga terkait termasuk hari ini dengan Polri,” katanya.
Kapolri Listyo Sigit menyatakan memang betul apa yang disampaikan Menhut bahwa selama ini kedua belah pihak telah melaksanakan berbagai macam kerja sama mulai dari menjaga hutan, terkait dengan karhutla sampai penegakan hukum terkait dengan permasalahan kehutanan. Oleh karena itu, tentunya MoU kedepan akan disesuaikan dengan hal-hal yang diperlukan untuk saat ini dan kedepan akan kita perbaiki.
“Pada prinsipnya institusi Polri mendukung apa yang menjadi program-program Kementerian Kehutanan dan kita juga mendukung terhadap apa yang menjadi KPI yang ditugaskan oleh Bapak Presiden baik terhadap Kemenhut ataupun Polri sebagai bentuk sinergi antar Kementerian/Lembaga,” ujarnya. (TR Network)