JAKARTA – Nepal resmi memperketat aturan pendakian Gunung Everest demi meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko kecelakaan. Mulai tahun 2025 ini, hanya pendaki berpengalaman yang pernah mendaki setidaknya salah satu dari tujuh puncak di Nepal dengan ketinggian minimal 7.000 meter yang diizinkan mencoba puncak tertinggi dunia ini.
Kebijakan baru ini menjadi langkah tegas pemerintah Nepal dalam mengatur pendakian Everest yang selama ini menjadi sorotan global. Nepal, yang dikenal sebagai surga para pendaki, kerap dikritik karena terlalu banyak memberikan izin kepada pendaki kurang berpengalaman. Kondisi tersebut kerap memicu kemacetan di kawasan berbahaya yang dikenal sebagai Death Zone, area di atas 8.000 meter dengan kadar oksigen sangat tipis dan risiko kematian tinggi.
Data tahun 2023 mencatat, Nepal mengeluarkan 478 izin pendakian Everest yang mengakibatkan 12 pendaki tewas dan lima lainnya hilang. Angka kematian yang tinggi ini menjadi pendorong utama lahirnya kebijakan Everest hanya untuk pendaki berpengalaman.
Selain memperketat syarat pendaki, draf undang-undang baru juga mewajibkan semua pemandu gunung dan kepala staf ekspedisi yang mendampingi pendaki merupakan warga negara Nepal. Aturan ini diharapkan dapat menjamin kualitas pelayanan dan keselamatan dalam setiap ekspedisi.
“Draf ini telah didaftarkan di Majelis Nasional, dan dengan dukungan mayoritas koalisi pemerintah, undang-undang tersebut diperkirakan akan segera disahkan,” demikian dikutip dari CNN, Selasa (29/4/2025).
Meski demikian, beberapa operator ekspedisi internasional menyampaikan keberatan. Mereka mengusulkan agar pengalaman mendaki gunung setinggi 7.000 meter di luar Nepal juga diakui sebagai syarat sah untuk pendakian Everest. Selain itu, ada permintaan agar pemandu gunung dari negara lain tetap diizinkan beroperasi, mengingat keterbatasan jumlah pemandu bersertifikasi di Nepal.
Garrett Madison, pendaki dari Madison Mountaineering, menyatakan bahwa pengalaman mendaki gunung setinggi 6.500 meter di luar Nepal bisa lebih relevan sebagai persiapan menuju Everest. Meski begitu, ia mengakui banyak pendaki tetap tertarik mencoba puncak-puncak 7.000 meter di Nepal.
Dengan diterapkannya kebijakan ini, Nepal berharap pendakian Everest menjadi lebih aman, tertib, dan berkelanjutan. Langkah ini juga diharapkan dapat menjaga kelestarian alam Himalaya yang memukau dan memperkuat citra Nepal sebagai destinasi pendakian kelas dunia. (TR Network)