JAKARTA – Prancis terus berupaya untuk memperluas kerjasama dengan Indonesia pada lingkup ekonomi hijau (green economy).
Salah satu wujudnya, Prancis akan mendukung penuh langkah Indonesia dalam mengusung pilot project pencanangan Bali sebagai Blue Island.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa dengan pejabat senior dari The Agence Française de Développement (AFD) dan pejabat senior dari Kementerian Ekonomi dan Keuangan (French Treasury) di KBRI Paris didampingi Duta Besar RI untuk Prancis Arrmanatha Nasir.
Menteri PPN/Kepala Bappenas menekankan penguatan kerjasama Indonesia-Prancis dalam pembangunan rendah karbon, green and blue economy, hingga kerja sama pembiayaan pembangunan proyek-proyek pemerintah.
Dalam pertemuan dengan AFD, terdapat kesepahaman untuk memperkuat kerjasama pembangunan rendah karbon atau green economy dengan fokus pada energy transition, waste management, green industry termasuk green tourism.
“Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan strategi transformasi ekonomi. Kerjasama AFD dengan Kementerian PPN/Bappenas adalah salah satunya bentuk usaha untuk pelaksanaan strategi transformasi ekonomi Indonesia, khususnya green economy,” ujar Menteri Suharso, awal Juli 2021.
Kementerian PPN/Bappenas juga akan memfasilitasi proyek potensial untuk dibiayai pinjaman AFD seperti eco-fishing port dan mass transit program khususnya di Bandung dan Medan.
Dalam kesempatan tersebut, pihak AFD menyampaikan bahwa dengan semakin eratnya kerjasama AFD dengan Indonesia serta banyaknya proyek-proyek kerjasama serta dalam rangka meningkatkan fleksibilitas operasional, ke depannya operasional kantor perwakilan AFD di Indonesia akan beroperasi sebagai institusi yang terpisah dari Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Kementerian PPN/Bappenas menyatakan mendukung langkah tersebut dan bersedia menjadi main partner perwakilan AFD di Indonesia.
Kerjasama pembiayaan pembangunan kedua negara melalui fasilitas pembiayaan French Treasurry sudah terjalin sejak lama.
Dalam pertemuan dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan (French Treasury), pihak Prancis menyatakan dalam beberapa tahun terakhir fasilitas pinjaman French Treasury telah diimplementasikan untuk pembiayaan pembangunan pemancar televisi dan pembangunan Sistem Meteorologi di Indonesia. Pemerintah Indonesia ke depan juga masih mempertimbangkan pembiayaan dari pemerintah Prancis untuk beberapa proyek pemerintah.
“Beberapa potensi proyek-proyek pemerintah Indonesia untuk dibiayai French Treasury antara lain Pusat Data Nasional dan Digitalization of Broadcasting System. Proyek Pusat Data Nasional akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat,” ujar Menteri Suharso.
Menteri Suharso mendorong agar pembiayaan Prancis untuk pendanaan proyek-proyek pemerintah Indonesia dapat berlangsung lebih kompetitif dibandingkan sumber pembiayaan lain dan juga membantu kesiapan teknis serta capacity building bagi penerima kegiatan tersebut.
Pemerintah Prancis merespons positif terutama dalam hal pemanfaatan teknologi Prancis seperti Teknologi Informasi Komunikasi antara lain satelit dan radar. Bahkan, Prancis juga menawarkan bantuan teknis penyiapan proyek dengan menggunakan teknologi Prancis.
Terkait dengan skema pembiayaan, French Treassury akan berusaha bernegosiasi dengan pihak sindikasi perbankan agar pembiayaannya lebih kompetitif.
Selain kedua pertemuan bilateral ini, Menteri Suharso juga melakukan diskusi dengan Badan Antariksa Prancis, Centre National d’études Spatiales, Collecte Localisation Satellites, dan perusahaan inovasi Hemeria untuk membahas potensi pengembangan kerja sama teknologi inovasi Indonesia-Prancis. (ATN)