TIZI OUZOU – Bencana kebakaran hutan melanda negeri Aljazair pada Rabu (11/8/2021). Sejauh ini, 69 orang dilaporkan tewas akibat bencana itu.
Hingga kini, petugas pemadam kebakaran, tentara, dan sukarelawan sipil masih berjuang membendung kobaran yang melanda kawasan Mediterania itu.
Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung nasional mulai Kamis.
Otoritas setempat menduga kebakaran meluas setelah begitu banyak kebakaran meletus dalam waktu singkat.
Dalam satu pembaruan, kantor berita pemerintah APS menyatakan lebih dari 50 kebakaran yang terjadi pada Selasa telah merenggut empat nyawa lagi, di samping korban tewas 65 orang dari televisi pemerintah, termasuk 28 tentara yang dikerahkan untuk membantu layanan darurat yang kewalahan.
Beberapa penangkapan telah diumumkan, tetapi identitas atau motif yang dicurigai dari mereka yang ditahan belum diungkapkan.
Gambar-gambar penduduk desa yang terperangkap, ternak yang ketakutan, dan lereng bukit berhutan menjadi tunggul yang menghitam dibagikan di media sosial, banyak di antaranya disertai dengan permohonan bantuan.
“Angin kencang memicu penyebaran api yang cepat dalam kondisi kering-kering yang diciptakan oleh gelombang panas di Afrika Utara dan Mediterania yang lebih luas,” kata pejabat pemadam kebakaran Youcef Ould Mohamed kepada APS.
Juru bicara layanan darurat Nassim Barnaoui mengatakan sejumlah kebakaran hutan terpisah tetap aktif pada Rabu, dan tersebar di 17 provinsi.
Sebagian besar kebakaran dan 16 kematian tercatat di distrik Tizi Ouzou, di sebagian besar wilayah Berber di Kabylie, sebelah timur ibukota Aljazair.
Ada seruan yang meningkat agar konvoi bantuan dikirim ke distrik-distrik yang paling parah dilanda bencana dengan makanan dan obat-obatan dari ibu kota.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bekas kekuatan kolonial “siap” untuk menawarkan dukungan dalam mengatasi situasi, dan menyatakan “solidaritas Prancis dengan rakyat Aljazair”, dalam satu posting di Twitter.
Kedutaan Inggris di Aljazair menyampaikan “belasungkawa kepada mereka yang telah meninggal, atau terluka atau terkena dampak”. Media pemerintah melaporkan empat penangkapan atas dugaan pembakaran.
Ahli meteorologi memperkirakan gelombang panas di seluruh Afrika Utara akan berlanjut hingga akhir minggu, dengan suhu di Aljazair mencapai 46 derajat Celcius.
Di negara tetangga Aljazair, Tunisia, suhu di ibu kota Tunis mencapai rekor 49 derajat Celsius pada Selasa. Layanan darurat Tunisia melaporkan 15 kebakaran di utara dan barat laut, tetapi tidak ada korban jiwa. (ATN)