KALTIM — Ruang terbuka hijau Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mencapai lebih kurang 60 persen dari total luas daerah 3.333,06 kilometer persegi selaras dengan konsep kota hutan (forest city) dalam pembangunan Kota Nusantara, ibu kota negara Indonesia baru.
“Kabupaten Penajam Paser Utara berjuluk Benuo Taka itu memiliki ruang terbuka hijau yang cukup luas selaras dengan konsep pembangunan Kota Nusantara,” kata staf khusus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ariyanto di Penajam, Minggu.
Luas ruang terbuka hijau seluas 60 persen di Kabupaten Penajam Paser Utara itu yaitu di Kecamatan Sepaku sesuai instruksi kepala negara.
Kementerian LHK mendukung gerakan menghijaukan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai daerah asal dan terdekat, serta daerah mitra Kota Nusantara tersebut.
“Kami terus dukung gencarnya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan penanaman pohon,” ujarnya.
“Kementerian LHK, memberi bantuan 2.100 bibit guna mendukung program menghijaukan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara itu,” tambahnya.
Kementerian LHK siap memberi bantuan hingga 10.000 bibit pohon, apabila masih perlu untuk menghijaukan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bibit tanaman bantuan Kementerian LHK antara lain, pohon tabebuya, tanaman peneduh dan bibit pohon buah-buahan atau tanaman produktif seperti durian, jambu dan mangga.
Ribuan bibit pohon itu berasal dari persemaian modern (Nursery Center) Mentawir, Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang dikelola Kementerian LHK.
Produksi persemaian modern itu mampu memproduksi lebih kurang 15 juta bibit pohon per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan penghijauan Kota Nusantara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, serta daerah penyangga ibu kota negara baru Indonesia itu, kata Ariyanto.(*)