JAKARTA – Topan Bebinca menerjang wilayah Filipina hingga menyebabkan enam tewas, termasuk anak-anak, dan 11 orang lainnya cedera, kata Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) Filipina pada Senin (16/9).
Empat korban tewas tercatat di Daerah Otonomi Bangsamoro yang terletak di Pulau Mindanao yang mayoritas penduduknya Muslim, sementara dua korban lainnya tercatat di wilayah Semenanjung Zamboanga.
“Selain itu, sedikitnya dua orang hilang,” ujar badan pengelola bencana tersebut.
Topan dahsyat yang oleh warga lokal disebut Ferdie, telah menyebabkan lebih dari 330.000 orang terdampak, dengan 30.000 orang di antaranya saat ini berada di pusat-pusat evakuasi.
Jalan dan infrastruktur juga telah terpengaruh hantaman Topan Bebinca.
Bebinca menghantam bagian tengah dan selatan Filipina pada Jumat (13/9).
Sementara itu, pada Senin dini hari, topan itu menghantam pantai timur China di dekat kota Shanghai dan Ningbo.
Topan Bebinca, yang mencapai Shanghai di China bagian timur pada Senin pagi, telah menjadi topan terkuat yang melanda kota tersebut sejak 1949, menurut Badan Meteorologi China (CMA).
Topan Bebinca tiba di Shanghai pada pukul 07.30 waktu setempat pada Senin (06:30 WIB), dengan kecepatan angin maksimum mencapai 42 meter per detik.
“Bebinca melampaui Topan Gloria 4906 dan menjadi topan terkuat yang mencapai Shanghai sejak 1949,” ujar CMA dalam sebuah pernyataan.
Diperkirakan Bebinca akan terus bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 25 kilometer per jam, secara bertahap melemah, dan pada malam hari tanggal 17 September, akan berubah menjadi depresi tropis di wilayah perbatasan provinsi Anhui dan Henan.
Sebelumnya, CMA telah mengeluarkan peringatan tingkat merah tertinggi terkait topan tersebut.
Bandara Pudong dan Hongqiao di Shanghai membatalkan semua penerbangan pada Minggu (15/9) setelah pukul 8 malam hingga pukul 2 siang waktu setempat pada Senin.
Bandara Ningbo juga menghentikan operasional penerbangan, dan penerbangan diperkirakan akan dilanjutkan pada pukul 11.30 siang waktu setempat pada Senin.
Selain itu, layanan kereta penumpang di beberapa jalur Kereta Delta Sungai Yangtze ditangguhkan.
Sementara itu, arus lalu lintas jalan tol di Shanghai ditutup atau berada di bawah pengawasan, serta diberlakukan batas kecepatan 40 kilometer per jam di jalan raya. (Sputnik)