JAKARTA – Saudi Aramco telah bergabung dengan grup yang dipimpin oleh ACWA Power untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) senilai hampir USD1 miliar, saat negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu memperluas pasokan energi terbarukan.
Sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Minggu (15/8/2021), Aramco akan memegang 30 persen saham di proyek surya Sudair, sementara ACWA dan mitranya Water & Electricity Holding Co. masing-masing akan memiliki 35 persen saham.
ACWA, yang 50 persen dimiliki oleh dana kekayaan negara Arab Saudi, mengatakan telah mencapai kesepakatan keuangan dengan pemberi pinjaman pada proyek 1.500 megawatt.
Arab Saudi lambat untuk beralih dari bahan bakar fosil demi energi bersih. Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman yang mengumumkan proyek Sudair pada April, mengatakan itu menjadi yang terbesar di negara itu ketika mulai beroperasi. Pembangkit tersebut akan mulai memproduksi listrik pada paruh kedua 2022.
Saudi Aramco ingin membelanjakan proyek energi terbarukan bersama investor berdaulat, Dana Investasi Publik, karena ekonomi global berusaha untuk beralih ke energi yang lebih hijau.
Chief Executive Officer Aramco Amin Nasser mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan sedang mempelajari produksi dan ekspor hidrogen bahkan ketika berinvestasi untuk memperluas kapasitas produksi dan penjualan minyak.
Bank-bank yang mendanai proyek tersebut termasuk Mizuho Financial Group, Riyad Bank, Korea Development Bank, Arab Petroleum Investments Corp., Al Rajhi Bank, dan Standard Chartered Plc sebagai pemberi pinjaman senior dan pengatur utama yang diamanatkan.
Bank Al Bilad, Saudi British Bank dan SMBC International Plc akan menyediakan fasilitas jembatan ekuitas. (ATN)