JAKARTA – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta kepada PT Chandra Asri Pacific Tbk untuk menutup sementara aktivitas pabriknya setelah ratusan warga di daerah itu mengeluhkan polusi yang bersumber dari perusahaan itu.
Sebanyak 481 orang dari empat wilayah di Kota Cilegon, Provinsi Banten telah terdampak limbah polusi dari PT Chandra Asri.
“Dampak dari pencemaran udara tersebut terasa sampai radius 15 kilometer, yakni Kecamatan Ciwandan, Citangkil, Purwakarta, Grogol, dan Pulomerak, bahkan sampai wilayah Bojonegara, Kabupaten Serang,” ujar Helldy.
Manajemen PT Chandra Asri buka suara soal kepulan asap hitam dengan bau menyengat yang berasal dari cerobong asap pabriknya pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific, Wawan Mulyana menjelaskan kejadian ini bukan diakibatkan kebocoran gas seperti informasi yang beredar namun karena pembakaran di cerobong atau flaring.
Wawan mengatakan pada Sabtu, 20 Januari 2024, pabrik Chandra Asri di Ciwandan, Anyer, Banten mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong atau flaring. Ia tidak menjelaskan secara rinci benda apa yang dibakar di cerobong tersebut.
“Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar,” ujar Wawan dalam keterangannya pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Ia mengklaim flaring dapat dihentikan pada pukul 11.00 dan kendala berhasil ditangani serta dampaknya diminimalisir dengan baik. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, kata dia, Chandra Asri akan mendirikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat aktivitas tersebut. Ia mengimbau bagi warga yang mengalami kendala kesehatan agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat.
Masyarakat terdampak yang mengalami keluhan kesehatan akibat kejadian pencemaran ini dapat melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas terdekat. Biaya akan ditanggung oleh Chandra Asri.
“Kami juga secara aktif melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memprioritaskan keamanan dan keselamatan baik karyawan maupun masyarakat sekitar,” kata dia. (TR Network)