JAKARTA – Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) saat ini menjadi habitat terbaik satwa Harimau Sumatera.
Senior Conservation di TWNC Guntur Wibawa Mukti mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 58 hingga 60 Harimau Sumatera di kawasan tersebut.
“Setiap tahunnya, kami selalu memantau pembiakan Harimau di sini. Kawasan TWNC memang merupakan habitat yang ideal bagi mereka,” ujarnya di sela peluncuran jam tangan edisi khusus Indonesia ketiga Seiko yang bekerja sama dengan TWNC, Rabu, 5 Desember 2024.
Guntur menjelaskan bahwa meskipun Harimau Sumatera dapat dilihat dengan lebih mudah di kawasan TWNC, ada kalanya mereka sulit ditemukan, terutama saat mencari makanan.
“Musim kemarau seringkali memaksa mereka untuk berpindah tempat mencari air dan makanan,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga ekosistem secara keseluruhan, mengingat harimau merupakan puncak rantai makanan. Di kawasan Tambling, Guntur mencatat bahwa satu individu harimau biasanya membutuhkan area seluas 100 km persegi.
“Kami memiliki enam harimau dalam area tersebut, yang menunjukkan bahwa mereka tidak perlu menjelajah jauh untuk mencari makanan,” jelasnya.
Keberadaan makanan yang melimpah dan tidak adanya konflik dengan harimau lain menjadi faktor penting dalam keberhasilan konservasi. Guntur juga menyoroti pentingnya hubungan yang baik dengan masyarakat setempat.
“Kami telah melakukan sosialisasi selama hampir 28 tahun, dan masyarakat mulai memahami pentingnya konservasi,” katanya.
TWNC juga menyediakan program beasiswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang konservasi di kalangan masyarakat. Meskipun ada tantangan dalam menekan perburuan, Guntur menegaskan bahwa edukasi kepada masyarakat adalah kunci.
“Kami tidak boleh lelah memberikan pengetahuan. Setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia juga mencatat perubahan positif dalam populasi harimau di kawasan tersebut. “Dua tahun lalu, kami kesulitan melihat Harimau, tetapi sekarang kami bisa menemukannya hampir setiap malam,” ungkapnya.
Guntur menambahkan bahwa keberhasilan konservasi di India dapat menjadi pelajaran, meskipun kondisi lingkungan di sana berbeda dengan di Indonesia.
Guntur dan timnya di TWNC terus berkomitmen untuk melestarikan Harimau Sumatera dan ekosistemnya, demi masa depan yang lebih baik bagi satwa langka ini.
Guntur mengatakan kolaborasi dengan Seiko diharapkan dapat memicu motivasi bagi pengusaha dan merek lain untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan, terutama dalam konservasi satwa.
“Status konservasi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, terutama untuk beberapa spesies yang terancam punah,” ungkap Guntur.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pelestarian alam, mengingat banyak satwa yang kini berada dalam kondisi kritis. Dalam kerja sama ini, TWNC berencana melaksanakan berbagai kegiatan konservasi dan pendidikan masyarakat.
“Masyarakat merupakan bagian penting dalam kawasan konservasi. Konservasi tidak hanya tentang Harimau, tetapi juga melibatkan flora dan fauna lainnya.”
Ia menambahkan menjaga ekosistem secara keseluruhan sangat penting, karena dampak dari konservasi akan kembali kepada predator puncak seperti Harimau.
“Ada sistem rantai makanan yang harus diperhatikan, dan semua elemen ekosistem saling berhubungan,” jelasnya.
Dengan inisiatif ini, TWNC berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta sektor swasta dalam upaya pelestarian lingkungan, demi masa depan yang lebih baik bagi satwa dan ekosistem di Indonesia. (TR Network)