KUPANG – Enam orang dilaporkan tewas akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin dini hari.
Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda yang dihubungi ANTARA dari Kupang, mengatakan korban tewas akibat tertindih rumah yang roboh.
“Gunung meletus sekitar pukul 00.30 WITA. Ada satu keluarga sekitar 6 orang yang tertindih bangunan,” kata Petrus Muda.
Dia mengatakan belum ada proses evakuasi karena semua warga melarikan diri meninggalkan kampung mereka.
“Petugas baru tiba di lokasi kejadian untuk proses evakuasi,” katanya sambil menutup telepon karena harus melayani petugas yang baru tiba di lokasi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status G. Lewotobi Laki-laki Kabupaten Flores Nusa Tenggara Timur terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 WITA.
PVMBG meminta masyarakat sekitar untuk tidak mendekati kawah dalam radius 7 km dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada G. Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 WITA,”ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Minggu (3/11) kemarin.
Meningkatnya aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki dalam beberapa waktu terakhir menjadi dasar untuk peningkatan status ini. “Pengamatan secara visual periode selama 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 21.00 WITA, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari periode waktu pengamatan sebelumnya,”sambung Wafid.
Selain meminta masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi, Wafid juga meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
“Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung,”pinta Wafid.
Pengamatan instrumental Pos PGA G. Lewatobi Laki-laki merekam terjadinya gempa selama periode 23 Oktober 2024 sampai 3 November 2024 pukul 18.00 WITA sebanyak 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali Low Frequency, 133 kali gempa Vulkanik Dangkal, 353 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa Tektonik Lokal, 68 kali gempa Tektonik Jauh, dan 3 kali getaran banjir.
Masih di periode yang sama juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di daerah Dulipali. Tumpukan material lava pada bagian timur laut pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 tanggal 29 Oktober 2024 terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah G. Lewotobi Laki-laki.
Pengukuran menggunakan drone terakhir tercatat jarak aliran berada di sekitar 4.340 meter dari pusat Kawah G. Lewotobi Laki-laki. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan. (Ant/TR Network)