JAKARTA – Bencana tanah longsor terjadi di kawasan tambang emas di Gorontalo, Indonesia yang menyebabkan delapan orang tewas dan 20 lainnya hilang. Lima orang ditemukan selamat mengutip data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Senin, 8 Juli 2024.
Sejauh ini, upaya pencarian sedang dilakukan. Sebanyak 230 orang personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian korban tanah longsor di kawasan tambang emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
“Tim pencarian dibagi menjadi beberapa regu yang akan melaksanakan operasi search and rescue di pos-pos yang telah kita tentukan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto di Gorontalo.
Ia mengatakan untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel juga ditempatkan di sejumlah titik yang dilalui personel lainnya pada saat melakukan evakuasi para korban, mengingat keseluruhan jembatan penghubung di wilayah tersebut terkonfirmasi telah putus akibat diterjang banjir bandang.
Kepolisian Daerah Gorontalo juga telah mengerahkan anjing pelacak untuk memudahkan proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor.
Adapun kendala utama yang dihadapi yaitu, para personel harus berjalan kaki sejauh 23,7 kilometer dari Posko search and rescue induk menuju ke lokasi tambang, dengan kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui. Belum lagi sebagian besar wilayah di Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, sehingga menyulitkan para personel melaksanakan operasi pencarian.
Data korban yang telah terkonfirmasi yakni sejumlah 33 orang, dengan rincian delapan ditemukan meninggal dunia, lima ditemukan selamat namun mengalami luka-luka dan patah tulang, dan 20 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Menurut data UNDP, sebanyak 300.000 orang bekerja di pertambangan emas tradisional di Indonesia. Banyak dari mereka yang bekerja tanpa pekerjaan resmi, izin atau peralatan, sehingga membuat diri mereka menghadapi risiko serius di negara yang rawan banjir dan gempa bumi. (TR Network)