JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Prancis sepakat menjalin kerjasama di bidang transisi energi.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Letter of Inten (LoI) dan Implementing Agreement (IA) yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Dadan Kusdiana dengan Agence Francaise de Development (AFD) Country Director Yann Martress di Jakarta, Jumat, 1 Novemver 2024.
Dadan mengatakan bahwa kemitraan ini menandai tonggak penting dalam upaya kolektif Indonesia-Prancis yang telah menjadi mitra dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.
“Sebagai negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia menyadari kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melakukan diversifikasi energi, dan mempercepat transisi energi. Untuk mencapai tujuan-tujuan ambisius ini, diharapkan kolaborasi dengan mitra global akan memungkinkan Indonesia untuk mengakses teknologi energi mutakhir, sumber daya keuangan dalam Pembiayaan transisi energi, dan peningkatan dalam keahlian teknis,” ujarnya.
Dadan juga mengapriesiasi AFD yang memiliki keahlian dalam hal pembangunan berkelanjutan dan pembiayaan hijau dalam inisiasi AFD mendukung Indonesia mencapai transisi energi yang berkelanjutan, serta Uni Eropa yang telah mendukung upaya Indonesia dalam transisi energi dan pemberian dukungan teknis untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).
AFD Country Director, Yann Martress, mengatakan bahwa program kerjasama ini memiliki tujuan untuk mengarusutamakan konsep transisi energi dalam berbagai inisiatif kebijakan, serta memastikan keselarasan dengan prioritas transisi energi di Indonesia.
“Penandatanganan perjanjian ini menandai kemitraan jangka Panjang dalam mendukung ambisi Indonesia mencapai NZE, serta menegaskan kembali komitmen untuk bekerjasama menuju sektor energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih tangguh di Indonesia, serta menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi,” tandasnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Denis Chaibi, menuturkan Uni Eropa dengan senang hati memberikan hibah melaui AFD kepada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk melakukan transisi hijau dan bersih di Indonesia, yang memiliki sumber daya alam yang besar, seperti cadangan nikel dan potensi panas bumi yang besar.
“Dengan potensi tersebut, Indonesia menjadi pemain kunci dalam transisi hijau dunia. Kami Sangat senang dapat bermitra dengan Indonesia dan AFD dalam upaya ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Ambassador Prancis untuk Indonesia, Laurent Legodec mengungkapkan bahwa kerjasama antara Indonesia dan Perancis ini dapat memanfaatkan kelebihan masing-masing negara untuk menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
“Dengan meningkatkan kerjasama dalam transisi energi, kita tidak hanya dapat mendorong kemajuan teknologi tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang signifikan, penciptaan lapangan kerja, dan keamanan energi,” ujar Laurent.
Untuk diketahui, LoI dan IA ini meliputi kerjasama berupa reformasi transisi energi dalam kerangka Policy Based Loan Affordable and Sustainable Energy Transition (PBL ASET) Programme dan peta jalan menuju NZE; Studi dan pelatihan untuk mineral kritis; Penerapan kerangka Tata Kelola Lingkungan dan Sosial (ESG) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia; Serta bidang kerjasama lain yang disetujui bersama secara tertulis antara kedua belah pihak. (TR Network)