• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Careers
  • Contact
Sabtu, Juni 7, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Tropis.id
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Tropis.id
No Result
View All Result
Home Iklim

Gletser di Tibet Mencair, Asia Tenggara Berisiko Alami Krisis Air Terparah

by Redaksi Tropis
31 Desember 2023
in Iklim
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Gletser di Tibet Mencair, Asia Tenggara Berisiko Alami Krisis Air Terparah

Aliran Sungai Tibet. Foto CSRWire

JAKARTA – Kawasan Asia Tenggara kini dalam ancaman kiris air terparah akibat perubahan iklim.

Ketika kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara bangkit dan runtuh selama 1.000 tahun terakhir, para peneliti menemukan bahwa kesengsaraan historis tersebut terkait erat dengan pasokan air yang berasal dari pegunungan Tibet.

Namun kini, karena perubahan iklim mempercepat pencairan gletser di Dataran Tinggi Tibet, dampaknya terhadap wilayah Asia Tenggara bisa lebih dahsyat daripada yang pernah terjadi pada milenium terakhir. Temuan ini merujuk pada studi terbaru yang diterbitkan di Nature Geoscience.

Dengan merekonstruksi catatan aliran sungai selama 1.000 tahun, para peneliti menemukan korelasi yang kuat antara aliran air dan vegetasi musim kemarau di seluruh Semenanjung Indocina. Temuan ini menunjukkan pentingnya air sungai Tibet bagi produktivitas ekosistem ekologi dan masyarakat di Asia Tenggara.

Tim peneliti internasional yang berasal dari berbagai lembaga di Argentina, Inggris, Chili, China, Republik Ceko, Jerman, Swiss, dan Amerika Serikat, mengatakan bahwa negara-negara perlu memperkuat kerja sama untuk meningkatkan strategi pelestarian air dan menjaga sumber daya air.

“Aliran sungai yang ekstrem bertepatan dengan pergeseran yang berbeda pada populasi lokal yang terjadi pada abad pertengahan, termasuk pendudukan dan runtuhnya Angkor Wat dari abad ke-11 hingga abad ke-16,” kata penulis utama studi Chen Feng.

“Proyeksi kami menunjukkan bahwa perubahan aliran sungai di masa depan akan mencapai, atau bahkan melebihi, rentang historis pada akhir abad ini, yang menimbulkan risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Asia Tenggara,” tambah Feng, seperti dilansir dari South China Morning Post, Minggu (31/12/2023).

Dataran Tinggi Tibet disebut juga menara air Asia karena sungai-sungai yang dialiri gletser yang mengalir dari dataran tinggi ini merupakan sumber air utama bagi sebagian besar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Pasokan air tersebut sangat penting untuk menyediakan makanan bagi daerah-daerah tersebut, mulai dari penanaman padi hingga panen ikan.

Dalam penelitian ini, tim merekonstruksi aliran sungai Mekong, Salween, dan Yarlung Tsangpo dari tahun 1000 hingga tahun 2018. Hal ini dilakukan melalui pengumpulan dan identifikasi sampel dari pohon-pohon di Dataran Tinggi Tibet bagian selatan yang telah berusia ratusan tahun.

Dengan menganalisis lebar cincin pertumbuhan dari pohon juniper, spruce dan cemara, mereka dapat menentukan pasokan air dari waktu ke waktu – mengingat pohon tumbuh lebih lebat jika jumlah air tinggi. Menurut Feng, merekonstruksi aliran sungai tersebut sangat penting karena wilayah terpadat di dunia berada di bagian hilir dari ketiga jalur air tersebut.

Sungai Mekong adalah sungai terpanjang di Asia Tenggara, melintasi China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Sungai Salween mengalir dari China ke Myanmar dan Thailand, sementara Yarlung Tsangpo (hulu Sungai Brahmaputra) melintasi China, India, dan Bangladesh.

Tim peneliti mengatakan bahwa dari tahun 1050-an hingga 1190-an, peningkatan yang kuat dalam laju aliran sungai ini sejalan dengan pertumbuhan sosio-ekonomi dan budaya yang pesat di wilayah tersebut. Hal ini termasuk kebangkitan dinasti Bagan, dinasti pertama dalam sejarah Myanmar yang membangun pondasi budayanya, dan penyatuan negara dari tahun 1050-an hingga 1070-an.

Hal ini juga bertepatan dengan kebangkitan kekaisaran Khmer di Kamboja, pembangunan kompleks candi Angkor Wat dari tahun 1110-an hingga 1150-an, serta penaklukan kerajaan Indocina kuno, Champa, pada pertengahan abad ke-12. Namun, menurut peneliti, penurunan aliran sungai dari awal abad ke-13 hingga akhir abad ke-15 menunjukkan intervensi kekuatan eksternal dan beberapa tantangan besar terhadap sistem sosio-ekonomi, politik, dan budaya di Asia Tenggara.

Sebagai contoh, antara tahun 1280 dan 1340, pasokan air yang rendah bertepatan dengan krisis besar di dinasti Bagan termasuk invasi Mongol pada tahun 1287. “Krisis ini ditandai dengan dislokasi ekonomi, kekacauan politik dan perpecahan Myanmar,” kata para peneliti.

Periode aliran air rendah yang paling lama dalam 1000 tahun terakhir, dari tahun 1360 hingga 1500, juga menyaksikan runtuhnya kekaisaran Khmer dan pengabaian Angkor Wat secara perlahan.

“Gletser yang mencair adalah pasokan air yang sangat penting bagi sungai yang berasal dari Dataran Tinggi Tibet. Seiring dengan meningkatnya pemanasan global, produksi air dapat meningkat, bahkan mencapai tingkat yang tinggi seperti pada abad pertengahan,” kata peneliti.

Chen mencatat bahwa aliran sungai yang diteliti oleh tim dipengaruhi oleh hujan dan gletser. Pasalnya, ketika pemanasan global semakin parah, produksi air dapat meningkat, bahkan mencapai tingkat yang tinggi pada abad pertengahan.

“Seiring dengan memanasnya suhu bumi, kerja sama internasional diperlukan untuk bersama-sama mengelola peningkatan dan alokasi sumber daya air,” ujar Chen. (TR)

Tags: Climate ChangeKrisis Air
Redaksi Tropis

Redaksi Tropis

Related Posts

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

20 Mei 2025
0

BOGOR – Rangkaian perayaan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB University tahun ini dibuka dengan penuh semangat melalui kegiatan Temu Perdana...

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

4 Mei 2025
0

LONDON - Kutub Utara yang selama ini dikenal tandus dan berselimut es, kini mulai berubah warna. Semak dan rumput merangsek...

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

2 Mei 2025
0

JAKARTA - Realisasi belanja aksi iklim di Indonesia mencapai Rp610 triliun dalam periode 2016–2023. Kementerian Keuangan mencatat anggaran tersebut digunakan...

Planet Bumi Makin Menderita akibat Terpanggang Suhu Panas

Pemanasan Global Meningkat Tajam, Indonesia Terancam Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun

19 April 2025
0

JAKARTA — Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu global meningkat 1,55 derajat Celsius di atas rata-rata...

Next Post
Indonesia Dilanda Gempa Bumi Sebanyak 10.789 Kali Sepanjang 2023

Indonesia Dilanda Gempa Bumi Sebanyak 10.789 Kali Sepanjang 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Sidang Dengar Pendapat Perubahan Iklim, Negara-negara Kaya Abaikan Paris Agreement

Sidang Dengar Pendapat Perubahan Iklim, Negara-negara Kaya Abaikan Paris Agreement

6 bulan ago
Oslo Tropical Forest Forum: Indonesia Paparkan Keberhasilan Deforestasi

Oslo Tropical Forest Forum: Indonesia Paparkan Keberhasilan Deforestasi

12 bulan ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Careers
    • Contact

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Energi
    • Iklim
    • Industri
    • Wisata
    • Konservasi
    • Sains
    • Forum
    • Ekonomi

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In