JAKARTA – Para nelayan di Jakarta Utara menghadapi situasi sulit akibat kondisi laut yang tercemar berat.
Hal itu terungkap dalam Musyawarah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Jakarta Utara yang digelar di Kampung Cilincing, Senin, 30 September 2024.
Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan, mengatakan anggota KNTI yang terus bertambah di berbagai daerah.
“Saat ini, KNTI sudah ada di 68 Kabupaten/Kota, dan hari ini bertambah di Jakarta Utara. Hal ini menunjukan kesadaran nelayan untuk berorganisasi, dan bagaimana kebermanfaatan KNTI sebagai rumah bagi nelayan kecil dan tradisional,” kata Dani dalam siaran pers KNTI, dikutip Rabu, 2 Oktober 2024.
Dani mengatakan negara seharusnya memberikan perlindungan kepada nelayan yang telah berpuluh-puluh tahun berperan penting dalam pemenuhan gizi bangsa Indonesia.
“Negara sudah seharusnya melindungi nelayan, bagaimana nelayan telah berperan penting dalam pemenuhan gizi bagi bangsa ini. Maka ke depan, KNTI Jakarta Utara harus segera mendata nelayan anggota KNTI dan kemudian mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan, misalnya berupa BPJS Ketenagakerjaan,” kata Dani.
Dani juga mendorong agar pemerintah pusat maupun daerah mengalokasikan anggaran lebih besar untuk memberikan perlindungan sebagaimana mandat dari Undang-undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
Jeni menyampaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi nelayan di Jakarta Utara, mulai dari persoalan tata ruang, hingga pencemaran laut.
“Nelayan Jakarta Utara memiliki permasalahan yang sama, sehingga harus berjuang bersama dalam organisasi milik kita bersama, yakni KNTI Jakarta Utara,” kata Jeni.
Jeni mengatakan laut yang tercemar mengurangi hasil tangkapan dan pendapatan nelayan. Seperti yang dialami nelayan Jakarta Utara yang berada di sekitar kawasan industri yang masih menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah.
“Hal ini perlu segera direspons oleh pemerintah, jangan sampai dibiarkan. Kalau nelayan terus menerus tidak sejahtera, maka profesi nelayan akan musnah. Lantas siapa yang akan penuhi kebutuhan gizi bangsa, kalau bukan nelayan,” kata Jeni.
Ia berharap KNTI Jakarta mampu memberikan jalan kesejahteraan bagi nelayan yang ada di Cilincing, Muara Baru, Kamal dan sekitarnya. (TR Network)