JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan Sosialisasi Indonesia Sustainable Tourism Certificate (ISTC) dalam rangka menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
“Indonesia berupaya menerapkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan agar juga seiring dengan tren pariwisata yang berkembang,” kata Ni Wayan Giri Adnyani, Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Tourism Certificate (ISTC) dan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam acara Sosialiasi ISTC yang berlangsung di Yogyakarta, awal Desember 2024.
Kemenparekraf telah menyusun Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Pariwisata Berkelanjutan, serta membentuk Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia atau ISTC.
“ISTC memiliki fungsi untuk mengawal enam strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu destinasi wisata yang sustainable, observatory atau pengamatan, pemasaran, sertifikasi, pengembangan, manajemen, dan industri,” kata Giri.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Kemenparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh, mengatakan salah satu upaya ISTC adalah untuk memastikan penerapan pariwisata berkelanjutan memiliki standar internasional, yakni melalui penilaian 174 indikator dari 4 kategori pada ISTC yang mengadopsi dan mendapat pengakuan dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
“Empat kategori itu adalah pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan keberlanjutan budaya,” kata Frans.
BOB bersama ISTC mendampingi lebih dari 20 desa wisata yang mencakup wilayah koordinatif BOB di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang memiliki Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Tourism Certification), salah satunya Desa Wisata Wukirsari yang dinobatkan sebagai Best Tourism Village 2024 oleh UN Tourism.
Desa wisata lainnya yang didampingi di antaranya Desa Wisata Pentingsari, Nglanggeran, Jatimulyo, Candirejo, Karangrejo, Kandri, Lerep, Kebonagung, Mangunan, Sumber Bulu Pendem, Karanganyar, Dieng Kulon, Rejowinangun, Dewi Sambi, Pujon Kidul, Osing Kemiren, Tamansari, dan Sanankerto.
Direktur Destinasi Pariwisata BOB, Neysa Amelia, mengatakan BOB akan meneruskan upaya penerapan pariwisata berkelanjutan di wilayah kerja koordinatif DSPP Borobudur agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian.
“Diharapkan desa-desa wisata ini mampu menerapkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan sehingga semakin maju dan menyejahterakan masyarakat di wilayah DSPP Borobudur. Hal ini sejalan dengan pariwisata Indonesia yang kini menduduki peringkat ke-22 dunia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI),” ujar Nesya. (TR Network)