BANDUNG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) di bawah Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), bersama Yayasan Bumi Hijau Lestari (Trees4Trees), menyepakati kerja sama strategis dalam riset model aforestasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pemulihan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum serta mempercepat pencapaian Folu Net Sink Indonesia 2030.
Kepala PREE-BRIN, Asep Hidayat, menegaskan bahwa BRIN berkomitmen memberikan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan, sains, dan teknologi, serta isu lingkungan.
“Kesepakatan ini merupakan awal untuk berkolaborasi menyatukan visi dan misi kita untuk membangun Indonesia lebih baik ke depan,” ujar Asep, Kamis, 19 Desember 2024, di Puntang Djaya, Bandung.
Menurutnya, kerja sama ini bukan sekadar dokumen, tetapi berlandaskan kerangka acuan kerja yang memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.
“Emisi gas rumah kaca (GRK) merupakan isu penting di tingkat nasional dan global. Kerja sama ini membantu Indonesia memenuhi komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih awal,” imbuhnya.
Aforestasi merupakan upaya konversi lahan bukan hutan menjadi lahan hutan dengan menanam pepohonan baru. Riset model aforestasi ini bertujuan untuk mendukung pemulihan lahan di Daerah Aliran Sungai Citarum dan akselerasi Folu Net Sink Indonesia 2030.
Asep berharap kerja sama ini membuka peluang BRIN dan Yayasan Bumi Hijau Lestari untuk mengoptimasi klaim karbon yang memberikan manfaat signifikan bagi Pemerintah Daerah, BRIN, Yayasan Bumi Hijau Lestari, dan masyarakat.
“Kesepakatan ini juga akan meningkatkan kualitas SDM dan membangun model berbasis sains yang terus ditingkatkan melalui sentuhan scientific dan pendanaan riset yang berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Bumi Hijau Lestari, Pandu Budi Wahono, menjelaskan bahwa Trees4Trees adalah program berkelanjutan yang memproduksi bibit pohon bernilai tinggi dan mendistribusikannya kepada petani lokal secara gratis, disertai panduan teknis penanaman dan praktik kehutanan.
“Kami berupaya meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat melalui penanaman pohon, edukasi, dan layanan terkait,” ujar Pandu.
Sejak 2020, Trees4Trees telah menanam sekitar 8 juta pohon di lahan seluas 12 ribu hektare di Bandung, Garut, dan Sumedang. Jumlah ini akan terus ditingkatkan. Pandu menekankan pentingnya dukungan ilmiah untuk efektivitas pemulihan lahan.
“Kerja sama ini akan meningkatkan pemahaman dalam mengelola pemulihan lahan berbasis sains,” tegasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan tinjauan lapangan ke DAS di Desa Mekarsari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Dalam kunjungan tersebut, dilakukan uji coba alat pemantau otomatis untuk mengukur tinggi permukaan air. Sinergi antara PREE-BRIN dan Yayasan Bumi Hijau Lestari diharapkan terus memberikan kontribusi terbaik dalam upaya pemulihan lahan. (TR Network)