PENNSYLVANIA – Profesor Riset Indonesia bidang metalurgi proses Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widi Astuti, sukses menyabet Fulbright Visiting Scholar Program (FVSP).
FVSP merupakan program paling bergengsi yang didanai pemerintah Amerika Serikat. Bahkan, beberapa penerima Fulbright juga ada yang menerima Nobel Prize.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Pertambangan ini menerangkan, FVSP adalah penghargaan yang diperuntukkan bagi para doktor atau profesor internasional yang belum pernah menjalin kerja sama riset, melakukan kolaborasi, dan memberi kuliah di perguruan tinggi Amerika untuk periode paling lama enam bulan.
Doktor lulusan Kyushu University, Jepang tahun 2015 ini menceritakan, ketertarikannya mencoba kesempatan dari FVSP adalah karena selama ini, dirinya belum pernah bermitra dan kolaborasi dengan Amerika Serikat.
Melalui FVSP, Widi mencoba membuka peluang kolaborasi dengan mencari mitra yang tepat sesuai dengan bidang kepakaran dan riset yang sedang dijalani.
Beruntung, seorang profesor dari Pennsylvania State University yang juga Direktur Center for Critical Minerals memberi respon sangat cepat, ketika Widi mengirim email dan menyampaikan harapannya untuk melakukan kunjungan riset singkat di institusi dan laboratorium universitas tersebut. FVSP menjadi sarana yang tepat untuk membuka kolaborasi.
Riset-riset yang sedang dilakukan oleh host professor dan grupnya, sesuai dengan riset yang sedang Widi dan grupnya jalankan di BRIN, yaitu tentang ekstraksi logam-logam dan mineral kritis terutama logam tanah jarang (LTJ) dari red mud (lumpur merah sisa hasil pengolahan dan pemurnian bauksit) dan bijih laterit.
Sebagai Ketua Kelompok Riset Peningkatan Nilai Tambah Mineral Logam Tanah Jarang, Widi sangat termotivasi membuka jaringan seluas-luasnya dengan berbagai institusi di berbagai negara, salah satunya Amerika Serikat.
Widi akan menjalankan program ini selama enam bulan, mulai 1 November 2024 hingga April 2025, dengan melakukan riset eksperimental di laboratorium bersama host professor dan grupnya. Sekaligus, berdiskusi dan membuka jejaring komunikasi dengan peneliti lain di bidang mineral di Amerika Serikat.
Widi meyakini, dengan mengikuti program FSVP, akan banyak mendatangkan manfaat bagi bidang penelitian yang ditekuni.
“Keberhasilan memperoleh Fulbright dengan serangkaian seleksi ketat diharapkan memberi contoh dan semangat ke generasi muda untuk terus mengasah pengetahuan, kemampuan, ilmu, dan wawasan. Harus terus aktif menjalin kerja sama internasional dan tidak gentar berkompetisi mengikuti ajang pemilihan terkenal dunia yang sangat kompetitif,” ujar Widi dalam wawancara tertulis, dikutip Minggu, 15 Desember 2024.
“Jangan mengeluh dengan keterbatasan yang ada di dalam negeri, tetapi tetap mencari solusi dengan kerja sama internasional dan tetap mengikuti peraturan negara kita,” tambahnya.
Sebagai peneliti, Widi telah menghasilkan publikasi ilmiah lebih dari 200 artikel baik di jurnal global, prosiding, maupun jurnal nasional (114 di antaranya berbahasa Inggris), 6 paten (granted), dan 30 paten terdaftar.
Dia juga pernah menduduki jabatan formal penting, aktif menjadi pembimbing mahasiswa dan postdoctoral, dan pembicara konferensi/pertemuan nasional dan internasional.
Beberapa penghargaan pernah diraih, di antaranya Periset Berkinerja Tinggi Tahun 2023 dari Kepala BRIN, dan Ketua Kelompok Riset Terbaik di Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Tahun 2023.
Keterlibatannya pada beberapa organisasi nasional dan internasional juga cukup aktif, bahkan pernah menduduki jabatan pengurus. (TR Network)