JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT. Wijaya Karya (WIKA) kembali memperkuat komitmen mereka dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang bertujuan untuk melestarikan kawasan hutan Wikasatrian dan Purisatrian di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan dataran rendah di Indonesia.
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang terkaya di dunia. Ekosistem hutan menjadi salah satu elemen vital dalam menjaga keseimbangan alam dan mendukung kehidupan manusia. Oleh karena itu, pelestarian kawasan hutan seperti Wikasatrian yang dikelola oleh PT. WIKA sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.
Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, Asep Hidayat, menjelaskan bahwa PT. WIKA telah menunjukkan komitmen nyata dalam konservasi dengan melestarikan kawasan hutan sekunder seluas 10 hektar di Wikasatrian.
“Kawasan hutan ini berpotensi untuk dikembangkan dengan konsep Nature Based Solutions, yang tidak hanya mendukung konservasi dan pelestarian lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” ungkap Asep dikutip Jumat, 6 Desember 2024.
Selain itu, Asep menyoroti adanya lahan 4 hektar di Purisatrian yang akan diperbaiki untuk mendukung konservasi lebih lanjut dan memperhitungkan nilai karbonnya dalam jangka panjang.
Asep juga berharap ruang lingkup kerjasama ini dapat diperluas untuk mendukung kegiatan konstruksi PT. WIKA, dengan menambahkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) yang mengutamakan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan sosial.
“Semoga kolaborasi ini dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk kedua belah pihak dan memperkuat komitmen kita dalam pelestarian alam,” harap Asep.
Selama dua tahun kerjasama (2023-2024), BRIN dan PT. WIKA telah berhasil mencapai berbagai target, termasuk publikasi karya ilmiah, pembuatan video dokumenter, dan pengembangan bibit anggrek bulan melalui teknik kultur jaringan.
Peneliti Ahli Muda PREE BRIN, Fitri Kurniawati, yang juga bertanggung jawab atas PKS ini, menjelaskan bahwa kerjasama antara kedua pihak telah berhasil memenuhi target yang direncanakan.
“Kami berfokus pada pengembangan riset konservasi tumbuhan langka seperti anggrek bulan dan kantung semar (Nepenthes), serta riset konservasi ex-situ di Purisatrian,” ujar Fitri.
Kerjasama ini juga mencakup berbagai riset terkait biologi reproduksi tumbuhan, pengamatan tumbuhan paku dan lumut, serta pengembangan jasa lingkungan hutan untuk terapi kesehatan. Semua kegiatan riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Senior Vice President Asset Management Division PT. WIKA, Bram Abraham, menyampaikan bahwa PT. WIKA terus berupaya mengembangkan kawasan Wikasatrian dan Purisatrian sebagai pusat konservasi yang dapat memberikan dampak positif terhadap pelestarian tumbuhan langka dan ekosistem hutan.
“Kami telah berhasil mengembangbiakkan anggrek bulan dan melakukan riset terkait minyak atsiri, healing forest, serta pengamatan tumbuhan langka di Wikasatrian. Lahan 4 hektar di Purisatrian yang kini resmi menjadi milik PT. WIKA juga akan dilanjutkan pengembangannya untuk riset konservasi tumbuhan,” terang Bram.
Pihak PT. WIKA juga menekankan pentingnya penerapan prinsip ESG dalam setiap aspek kegiatan bisnis mereka.
Senior Vice President Transformation and Business Strategy Division PT. WIKA, Puspita Anggraini, menjelaskan bahwa melalui kerjasama ini, PT. WIKA tidak hanya berkomitmen untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga untuk keberlanjutan sosial dan tata kelola yang baik.
“Kami berharap di tahun 2025, PT. WIKA dapat mencapai level advance dalam inisiatif ESG, yang menjadi daya saing kami dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Puspita.
Puspita juga menambahkan bahwa kerjasama dengan BRIN menjadi mitra strategis dalam riset pelestarian lingkungan.
“Riset BRIN bukan hanya teori, tetapi solusi nyata yang memberikan dampak langsung bagi keberlanjutan pelestarian lingkungan. Kami berharap kerjasama ini dapat melahirkan legacy yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Kerjasama BRIN dan PT. WIKA ini menunjukkan komitmen kedua pihak dalam mendukung pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan terus memperkuat sinergi ini, diharapkan dapat tercapai berbagai inovasi yang memberikan manfaat tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga untuk masyarakat dan ekosistem Indonesia secara keseluruhan.
“Kolaborasi ini bukan hanya memberikan manfaat bagi bisnis PT. WIKA, tetapi juga dampak berkelanjutan untuk pelestarian lingkungan kita,” tutup Puspita. (AT Network)