DUBAI – Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28) di Dubai pada hari pertama diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan bersejarah dana kerugian dan kerusakan perubahan iklim. Presiden COP28, Dr Sultan Al Jaber, mengumumkan pencapaian signifikan ini pada Jumat (1/12/20223).
“Hasil kerja keras selama bertahun-tahun tercermin di Dubai. Kecepatan dalam mengoperasikan dana ini hanya dalam satu tahun sejak kesepakatan di Sharm El Sheikh adalah pencapaian luar biasa,” kata Sultan Al Jaber dalam pernyataan resminya.
Dana ini awalnya disetujui pada COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, dan mulai beroperasi setelah 5 pertemuan komite transisi. Pertemuan terakhir di Abu Dhabi, yang diadakan oleh Presidensi COP28, berhasil mencapai kesepakatan setelah ketidaksepakatan pada pertemuan ke-4.
“Dana ini akan mendukung miliaran orang, penghidupan dan mata pencaharian yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Saya ingin berterima kasih kepada tim saya atas kerja keras mereka untuk mewujudkan hal ini pada hari pertama COP28. Ini membuktikan bahwa dunia bisa bersatu, bisa bertindak, dan bisa mewujudkannya,” kata Sultan Al Jaber.
Presiden COP28 melakukan kunjungan bersama pemimpin dunia sebelum konferensi, menyosialisasikan rekomendasi yang melibatkan dukungan berbasis hibah untuk negara-negara terdampak. Inisiatif ini memperoleh dukungan finansial signifikan, termasuk komitmen sebesar US$ 100 juta dari Uni Emirat Arab (UEA), US$ 100 juta dari Jerman, £40 juta dari Inggris, £20 juta tambahan untuk pendanaan lainnya dari Inggris, US$ 10 juta dari Jepang, dan US$ 17,5 juta dari Amerika Serikat.
Meskipun dunia berupaya mencapai tujuan mitigasi iklim, pentingnya dana kerugian dan kerusakan diakui sebagai respons terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi. Tindakan ini diharapkan mendukung Global Stocktake, laporan global yang mengevaluasi kemajuan dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris.
COP28 di Expo City, yang berlangsung hingga 12 Desember 2023, diperkirakan melibatkan lebih dari 70.000 peserta dari berbagai lapisan, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, akademisi, pemuda, dan aktor non-pemerintah. (TR Network)