JAKARTA – Perubahan iklim diakui menjadi penghambat bagi Indonesia dalam mencapai swasembada pangan.
“Ini proses panjang ya swasembada pangan itu. Kadang sudah baik, turun lagi karena iklim yang tidak menentu,” kata Presiden Jokowi usai meninjau pompa air di Desa Layoa, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat, 5 Juli 2024.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia sebelumnya sudah mewujudkan swasembada pangan. Namun saat produksi pertanian sudah meningkat, kemudian turun lagi karena fenomena iklim, seperti El Nino dan La Nina.
Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian tidak hanya di Indonesia, tetapi semua negara di dunia.
“Saya kira iklim sangat mempengaruhi produktivitas di semua negara dan dalam dua tahun ini negara-negara yang biasanya produksinya berlebih itu pun juga mengalami penurunan yang tajam,” kata Jokowi.
Untuk menjaga produktivitas pangan, pemerintah menggencarkan program pompanisasi.
Pada Kamis, 4 Juli 2024, Presiden Jokowi juga meninjau proses pemasangan 360 alat pompa di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Bantuan pompa itu sebagai langkah persiapan menjaga produktivitas petani menghadapi musim kemarau panjang.
“Yang sudah diproses di lapangan ada 360 pompa, yang kita harapkan pada saat di Sulawesi Selatan kering panjang, panas, gelombang panas, tidak mengganggu produktivitas para petani,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan program pompanisasi di Sulawesi Selatan tetap berlanjut pada saat cuaca hujan deras. Hal itu sebagai bentuk persiapan menghadapi kemarau panjang.
“Sekarang memang kita memasang pas masih hujan deras, tidak apa-apa, ini persiapan,” ucap Jokowi.
Dikatakan, cuaca panas yang melanda berbagai belahan dunia telah memicu dampak kekeringan, bahkan berimbas pada penurunan produktivitas pangan di negara setempat.
“Semua negara mengalami kekeringan, semua negara mengalami penurunan produktivitas berasnya, sehingga kita nggak mau, sehingga kita kejar dengan cara pompanisasi,” kata Presiden Jokowi.
Program pompanisasi lahan pertanian, lanjut Presiden Jokowi, tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, tapi juga berlangsung di lumbung-lumbung padi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan daerah penghasil pertanian lainnya. (TR Network)