• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Careers
  • Contact
Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Tropis.id
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Tropis.id
No Result
View All Result
Home Iklim

Mengapa Planet Bumi Diterpa Panas dan Iklim Ekstrem pada 2023? Simak Penjelasannya

by Redaksi Tropis
24 Januari 2024
in Iklim
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Mengapa Planet Bumi Diterpa Panas dan Iklim Ekstrem pada 2023? Simak Penjelasannya

Suhu panas di Eropa. Dok WMO

JAKARTA – Planet bumi mengalami suhu panas yang memecahkan rekor dan hujan lebat yang ekstrem sepanjang 2023. Aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan iklim memiliki peranan besar dalam hal ini.

Gelombang panas selama berpekan-pekan yang dimulai pada Juni 2023 di Texas, Barat Daya AS, dan Meksiko hampir tidak mungkin terjadi tanpa perubahan iklim, demikian hasil sebuah penelitian. Aktivitas manusia juga telah meningkatkan suhu rata-rata sekitar 0,1 derajat Celcius per dekade.

Untuk memberikan gambaran yang lebih utuh, Profesor Ilmu Bumi dan Planet di Washington University, Michael E Wysession telah melakukan analisis yang cukup komprehensif dan menemukan empat faktor pendorong bencana panas dan iklim ekstrem pada 2023.

Berikut uraiannya seperti dilansir dari Phys, Rabu (24/1/2024),

1. El Nino

Wysession menjelaskan bahwa El Nino adalah fenomena iklim yang terjadi setiap beberapa tahun sekali ketika air permukaan di Pasifik tropis berbalik arah dan memanas. Hal ini kemudian menghangatkan atmosfer di atasnya, yang memengaruhi suhu dan pola cuaca di seluruh dunia.

Pada dasarnya, atmosfer meminjam panas dari Pasifik, dan suhu global sedikit meningkat. Hal ini misalnya terjadi pada tahun 2016, saat terjadinya El Nino yang kuat. Suhu global meningkat sekitar 0,14 persen secara rata-rata, menjadikan 2016 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. El Nino lemah juga terjadi pada tahun 2019-2020, sehingga tahun 2020 menjadi tahun terpanas kedua di dunia.

Kebalikan dari El Nino, La Nina, yang melibatkan arus Pasifik yang lebih dingin dari biasanya yang mengalir ke arah barat, menyerap panas dari atmosfer, yang mendinginkan dunia.

“Dunia baru saja keluar dari La Nina selama tiga tahun berturut-turut, yang berarti kita mengalami perubahan suhu yang lebih besar,” kata Wysession.

Berdasarkan peningkatan suhu permukaan laut Pasifik pada pertengahan tahun 2023, pemodelan iklim saat ini menunjukkan kemungkinan 90 persen bahwa Bumi sedang menuju El Nino yang kuat sejak tahun 2016.

Dikombinasikan dengan pemanasan yang disebabkan oleh manusia, Wysession memperkirakan Bumi akan segera memecahkan rekor suhu tahunan. Bulan Juni 2023 adalah yang terpanas dalam catatan modern. Bulan Juli 2023 mencatatkan rekor global untuk hari-hari terpanas dan sejumlah besar rekor regional, termasuk indeks panas yang tidak dapat dipahami yaitu 67 derajat Celcius di Iran.

2. Fluktuasi matahari

Matahari mungkin terlihat bersinar dengan kecepatan yang konstan, namun sebenarnya, matahari adalah bola plasma yang mendidih dan bergejolak dengan energi yang memancar berubah-ubah dalam berbagai skala waktu. Matahari perlahan-lahan memanas dan dalam waktu setengah miliar tahun akan mendidihkan lautan di Bumi.

Namun dalam skala waktu manusia, kata Wysession, output energi matahari hanya sedikit bervariasi, sekitar 1 bagian dari 1.000 dalam siklus 11 tahun yang berulang. Puncak dari siklus ini terlalu kecil untuk kita sadari dalam skala harian, namun mempengaruhi sistem iklim Bumi.

“Konveksi yang cepat di dalam matahari menghasilkan medan magnet yang kuat yang selaras dengan sumbu putarannya dan menyebabkan medan ini membalik dan berbalik arah setiap 11 tahun. Inilah yang menyebabkan siklus 11 tahun dalam radiasi matahari yang dipancarkan,” jelas Wysession.

Peningkatan suhu bumi selama solar maximum, dibandingkan dengan output matahari rata-rata, hanya sekitar 0,05 derajat Celcius, kira-kira sepertiga dari El Nino super. Hal yang sebaliknya terjadi selama solar minimum. Namun, tidak seperti perubahan El Nino yang berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi, siklus matahari 11 tahun relatif teratur, konsisten dan dapat diprediksi.

Siklus matahari terakhir mencapai titik minimum pada tahun 2020, sehingga mengurangi efek El Nino 2020 yang tidak terlalu besar. Siklus matahari saat ini telah melampaui puncak siklus sebelumnya yang relatif lemah (yang terjadi pada tahun 2014) dan akan mencapai puncaknya pada tahun 2025, dengan output energi matahari yang terus meningkat hingga saat itu.

3. Letusan gunung berapi yang besar

Wysession menjelaskan bahwa letusan gunung berapi juga dapat secara signifikan mempengaruhi iklim global. Letusan gunung berapi biasanya menurunkan suhu global ketika aerosol sulfat yang meletus melindungi dan menghalangi sebagian sinar matahari yang masuk, meskipun tidak selalu.

Dalam sebuah kejadian yang tidak biasa, letusan gunung berapi terbesar di abad ke-21 sejauh ini yakni letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada 2022, justru memberikan efek pemanasan dan bukan pendinginan. Letusan ini melepaskan sejumlah kecil aerosol sulfat pendingin, namun uap air yang sangat besar. Magma cair meledak di bawah air, menguapkan sejumlah besar air laut yang meletus seperti geyser tinggi ke atmosfer.

Uap air adalah gas rumah kaca yang kuat, dan letusannya mungkin akan menghangatkan permukaan Bumi sekitar 0,035 derajat Celcius, menurut sebuah perkiraan. Tidak seperti aerosol sulfat pendingin, yang sebenarnya adalah tetesan kecil asam sulfat yang jatuh dari atmosfer dalam waktu satu hingga dua tahun, uap air adalah gas yang dapat bertahan di atmosfer selama bertahun-tahun. Dampak pemanasan gunung berapi Tonga diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama lima tahun.

4. Pemanasan global

Wysession menegaskan bahwa semua ini terjadi akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia. Manusia telah meningkatkan suhu rata-rata global sekitar 1,1 derajat Celcius sejak tahun 1.900 dengan melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, ke atmosfer. Jumlah karbon dioksida di atmosfer meningkat 50 persen terutama dari pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan dan pembangkit listrik. Pemanasan akibat gas rumah kaca sebenarnya lebih besar dari 1,1 derajat Celcius, tetapi telah ditutupi oleh faktor manusia lainnya yang memiliki efek pendinginan, seperti polusi udara.

Menurut Wysession Beberapa tahun ke depan bisa jadi akan sangat berat. Jika El Nino yang kuat berkembang dalam beberapa bulan ke depan, lalu dikombinasikan dengan matahari maksimum dan efek letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, suhu Bumi kemungkinan akan terus melonjak.

“Ketika suhu terus meningkat, peristiwa cuaca menjadi lebih ekstrem. Kelebihan panas dapat berarti lebih banyak gelombang panas, kebakaran hutan, banjir bandang, dan peristiwa ekstrem lainnya,” jelas Wysession. (TR)

Tags: Climate ChangeGlobal WarmingPerubahan IklimSave Earth
Redaksi Tropis

Redaksi Tropis

Related Posts

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

20 Mei 2025
0

BOGOR – Rangkaian perayaan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB University tahun ini dibuka dengan penuh semangat melalui kegiatan Temu Perdana...

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

4 Mei 2025
0

LONDON - Kutub Utara yang selama ini dikenal tandus dan berselimut es, kini mulai berubah warna. Semak dan rumput merangsek...

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

2 Mei 2025
0

JAKARTA - Realisasi belanja aksi iklim di Indonesia mencapai Rp610 triliun dalam periode 2016–2023. Kementerian Keuangan mencatat anggaran tersebut digunakan...

Planet Bumi Makin Menderita akibat Terpanggang Suhu Panas

Pemanasan Global Meningkat Tajam, Indonesia Terancam Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun

19 April 2025
0

JAKARTA — Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu global meningkat 1,55 derajat Celsius di atas rata-rata...

Next Post
Maruarar Sirait Korban Jokovvid

Maruarar Sirait Korban Jokovvid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak: Dukung Transisi Energi Hijau dan Konservasi

Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak: Dukung Transisi Energi Hijau dan Konservasi

6 bulan ago
Para Ahli Paparkan Kunci Pembangunan Berkelanjutan di IKN dan Papua Barat Daya

Para Ahli Paparkan Kunci Pembangunan Berkelanjutan di IKN dan Papua Barat Daya

7 bulan ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Careers
    • Contact

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Energi
    • Iklim
    • Industri
    • Wisata
    • Konservasi
    • Sains
    • Forum
    • Ekonomi

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In