• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Careers
  • Contact
Selasa, Mei 20, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Tropis.id
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Tropis.id
No Result
View All Result
Home Iklim

65 Juta Rakyat Negara Kepulauan Kecil Menderita Akibat Perubahan Iklim

by Redaksi Tropis
15 Desember 2024
in Iklim
Reading Time: 3 mins read
A A
0
65 Juta Rakyat Negara Kepulauan Kecil Menderita Akibat Perubahan Iklim

Negara-negara Kepulauan di Pasifik, paling terancam oleh perubahan iklim. Ist

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LONDON – Perubahan iklim telah menciptakan penderitaan bagi 65 juta jiwa yang tinggal di negara-negara berkembang kepulauan kecil (SID).

Lancet Countdown melaporkan seiring meningkatnya pemanasan global, bencana-bencana seperti gelombang panas, kekeringan, wabah penyakit yang ditularkan serangga dan cuaca ekstrem semakin sering dan tinggi intensitasnya.

Lancet Countdown Centre untuk SID mengatakan lebih dari satu juta orang yang tinggal di dataran rendah di SID di Pasifik, Karibia, Atlantik, Samudera Hindia dan Laut China Selatan kemungkinan terpaksa mengungsi karena kenaikan permukaan air laut.

Perubahan iklim juga membahayakan ketahanan pangan karena merusak stabilitas lingkungan maritim, dan dapat memicu masalah kesehatan kronis seperti diabetes dan obesitas.

Lancet Countdown mengatakan masalah ini hanya bisa diatasi dengan “tindakan internasional dari negara-negara pendapat tinggi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca” karena emisi kolektif SID jauh lebih rendah dari negara-negara maju.

“Salah satu tantangan utamanya adalah pemanasan global,” kata Direktur Centre Lancet Countdown SID Georgiana Gordon-Strachan, seperti dikutip dari the Guardian, Minggu, 15 Desember 2024.

Gordon-Strachan yang memimpin 35 peneliti, dalam laporan itu mengatakan perubahan iklim tidak hanya berdampak pada fisik manusia, tapi juga pada lingkungan maritim yang merupakan bagian penting dari budaya dan pola makan masyarakat SID.

“Terdampak peristiwa cuaca ekstrem, karena sekali laut menghangat, panas memberi makan pada badai monster yang sangat besar dan berkembang dengan sangat-sangat cepat,” kata peneliti dari University of the West Indies itu. 

Ia menambahkan panas juga berdampak pada produktivitas masyarakat karena mengurangi jam kerja dengan aman di luar ruangan. Dalam laporannya Lancet Countdown menemukan pada tahun 2023 lalu diperkirakan 4,4 miliar jam kerja di SID hilang akibat panas ekstrem. Lebih tinggi 71 persen dibanding rata-rata dari tahun 1991 sampai 2000. Gordon-Strachan mengatakan perubahan iklim memperburuk “situasi yang sudah buruk” di SID.

“Semua konsekuensi pemanasan global berdampak pada kami dengan cara yang serius, mulai dari peristiwa ekstrem sampai kehilangan rumah, kehilangan nyawa dan kehilangan mata pencaharian,” katanya.

Ia menambahkan istilah “kehilangan rumah” tampaknya tidak cukup untuk menggambar potensi bencana yang dihadapi masyarakat SID. Sebab, kenaikan permukaan air laut dapat menenggelamkan  negara mereka seluruhnya.

“Seruan yang jelas untuk bertindak guna melindungi dan meningkatkan kesehatan dari konsekuensi perubahan iklim yang mengerikan yang telah mencapai wilayah kami. Apa yang kita tunggu?” kata Gordon-Strachan.

Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan bulan November lalu berakhir dengan mengecewakan banyak negara berkembang. Para negosiator SID sempat keluar dari salah satu sesi negosiasi dan mengancam akan meninggalkan pertemuan tersebut.

“Lintasan yang memprihatinkan dari temuan ini memperingatkan kita bahwa kerugian dan kerusakan yang telah dirasakan sebagai akibat dari perubahan iklim akan semakin memburuk hingga mencapai titik malapetaka jika tidak ada tindakan yang terpadu dan ambisius,” kata salah satu penulis laporan Lancet Countdown lainnya Roannie Ng Shiu dari University of Auckland.

Laporan itu menemukan perubahan suhu, curah hujan dan kelembapan sudah meningkatkan penularan penyakit tiga kali lipat sejak tahun 1950-an. Dampak perubahan iklim pada pertanian dan perikanan yang mendorong impor makanan olahan dan menurunkan kemungkinan olahraga di luar ruangan juga meningkatkan resiko kesehatan.

Laporan ini menyoroti SID sebagai salah satu suara paling lantang yang menyerukan perhatian pada hubungan antara kesehatan dan perubahan iklim. Pada sidang umum PBB tahun 2022, 64 persen pernyataan tentang topik tersebut berasal dari para pemimpin mereka.

Namun, mereka memperingatkan sistem kesehatan di negara-negara tersebut tidak siap menghadapi dampak krisis iklim. Hanya delapan dari 59 negara yang diteliti yang memiliki strategi iklim dan kesehatan nasional, dan sebagian besar tidak memiliki proyeksi iklim yang diperlukan untuk menyelesaikan penilaian kerentanan dan risiko.

Para penulis juga memperingatkan kurangnya data berkualitas tinggi di SID menghambat upaya untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi populasi yang rentan. Gordon-Strachan mengatakan sangat sulit untuk melacak dampak kerusakan iklim terhadap kesehatan mental. (TR Network)

Ikuti Whatsapp Channel TROPIS di sini

Tags: Asia PasifikAtlantikClimate ChangeGlobal WarmingLaut China SelatanPerubahan IklimSamudera Hindia
Redaksi Tropis

Redaksi Tropis

Related Posts

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

20 Mei 2025
0

BOGOR – Rangkaian perayaan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB University tahun ini dibuka dengan penuh semangat melalui kegiatan Temu Perdana...

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

4 Mei 2025
0

LONDON - Kutub Utara yang selama ini dikenal tandus dan berselimut es, kini mulai berubah warna. Semak dan rumput merangsek...

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

2 Mei 2025
0

JAKARTA - Realisasi belanja aksi iklim di Indonesia mencapai Rp610 triliun dalam periode 2016–2023. Kementerian Keuangan mencatat anggaran tersebut digunakan...

Planet Bumi Makin Menderita akibat Terpanggang Suhu Panas

Pemanasan Global Meningkat Tajam, Indonesia Terancam Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun

19 April 2025
0

JAKARTA — Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu global meningkat 1,55 derajat Celsius di atas rata-rata...

Next Post
Ribuan Tahun Menyerap Karbon, Ekosistem Tundra Arktik Kini Menjadi Penghasil Karbon

Ribuan Tahun Menyerap Karbon, Ekosistem Tundra Arktik Kini Menjadi Penghasil Karbon

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Kota Pekanbaru Darurat Sampah

Kota Pekanbaru Darurat Sampah

4 bulan ago
WWF Dorong Perbankan di Indonesia Perkuat Aksi Iklim

WWF Dorong Perbankan di Indonesia Perkuat Aksi Iklim

11 bulan ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Careers
    • Contact

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Energi
    • Iklim
    • Industri
    • Wisata
    • Konservasi
    • Sains
    • Forum
    • Ekonomi

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In