• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Careers
  • Contact
Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Tropis.id
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
  • Home
  • News
  • Energi
  • Iklim
  • Industri
  • Wisata
    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Telaga Biru di Gurun Pasir, Daya Tarik Wisatawan Asing di Bintan

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Libur Panjang, Ini Destinasi Wisata Alam di Jakarta yang Layak Dikunjungi

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Wisata Alam Gunung Semeru Kembali Dibuka

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Tahun Baru 2025, Wisata Alam Gunung Rinjani Ditutup

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Wisata Gastronomi Makin Berkembang di Ubud, Bali

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Konservasi
    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Indonesia Luncurkan Inisiatif Konservasi Hutan dan Lahan Gambut di Riau

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Populasi Harimau Sumatra Bertambah, Konservasi Satwa Liar Membuahkan Hasil

    Menggali Potensi Hayati Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Konservasi Bukan Hanya Pelestarian, Tapi Pengelolaan Berbasis Iptek dan Kearifan Lokal

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Laut: Dua Hiu Paus di Gorontalo Dipasangi Tag Satelit

    Konservasi Mangrove, Upaya Jakarta untuk Cegah Banjir Rob di Pesisir Utara

    Mangrove Indonesia: Benteng Hijau Hadapi Krisis Iklim

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Kebun Raya Cibodas Rayakan 173 Tahun: Komitmen Nyata dalam Pelestarian Tumbuhan Indonesia

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Dua Geopark Indonesia Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tyto alba, Sang Penjaga Sawah: Harmoni Alam untuk Pertanian Berkelanjutan

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

    Tragedi Sunyi di Pantai Amtasi: Paus Sperma Raksasa Mati Terdampar di Laut Timor

  • Sains
    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Karangsambung Jadi Laboratorium Alam untuk Pembelajaran Geografi

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Jejak Spiritualitas dan Kepercayaan Masyarakat Papua di Lembah Baliem

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Potensi Tsunami di Pantai Gosong: Ancaman Nyata untuk Tapak PLTN Kalimantan

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Ilmuwan Ungkap Dampak Jangka Panjang Penambangan Dasar Laut

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Penemuan Mengejutkan! Gurun Sahara Ternyata Pernah Jadi Sabana Hijau yang Subur

    Sekjend PBB: Bahan Bakar Fosil akan Ditinggalkan

    Tekan Emisi Karbon Melalui Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Riset Material dan Kimia Berbasis Biomassa Aren Mulai Dikembangkan

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Indonesia Kembali Dipercaya Jadi Tuan Rumah PGEC se-Asia Pasifik

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Mitigasi Perubahan Iklim, UNIPA Gagas Penelitian Mangrove dan Lamun

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Suhu Bumi Diperkirakan Telah Melampaui Ambang Batas

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
  • Forum
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Tropis.id
No Result
View All Result
Home Iklim

Perubahan Iklim Berperan dalam Evolusi Parasit di Tubuh Nyamuk

by Redaksi Tropis
29 Desember 2023
in Iklim
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Perubahan Iklim Berperan dalam Evolusi Parasit di Tubuh Nyamuk

Nyamuk. Dok

JAKARTA – Perubahan iklim berperan besar dalam kehidupan nyamuk. Pasalnya, parasit malaria sangat ahli dalam beradaptasi.

Untuk menyelesaikan siklus hidupnya, parasit ini harus ditularkan dari nyamuk ke manusia dan kemudian kembali ke nyamuk lagi.

Selama jutaan tahun evolusi, parasit ini telah beradaptasi dengan sempurna pada kedua inang ini. Namun, meskipun kita telah mengetahui siklus malaria selama lebih dari 100 tahun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Salah satu pertanyaan tersebut adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan parasit malaria untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk. Saat ini diperkirakan bahwa parasit malaria dapat ditularkan setelah rata-rata 12 hari. Namun, nyamuk diperkirakan dapat hidup rata-rata dua pekan di alam.

Kini, para peneliti dari Levashina Lab di Max Planck Institute for Infection Biology di Berlin telah menyajikan pemahaman yang lebih baik tentang evolusi parasit dalam nyamuk. Mereka menunjukkan bahwa parasit mendapatkan keuntungan dari pasokan nutrisi yang kaya dari nyamuk, jika mereka tinggal di sana lebih lama sebelum ditularkan ke manusia, yang pada akhirnya menyebabkan penularan yang lebih sukses.

Berdasarkan temuan dari eksperimen laboratorium, hasil ini diperoleh dengan menggunakan model matematika.

“Hampir tidak mungkin untuk mengikuti evolusi parasit malaria di laboratorium. Untuk mempelajari tekanan evolusi, kita harus mengikuti ratusan siklus penularan: nyamuk-mamalia-nyamuk. Hal ini tidak mungkin terjadi pada parasit malaria manusia,” kata penulis utama studi, Paola Carrillo-Bustamante, seperti dilansir dari Phys, Jumat (29/12/2023).

Model matematika menangkap proses nyata dalam rumus matematika, memungkinkan para peneliti untuk membuat prediksi dan menganalisis serta memahami perilaku proses-proses ini dalam kondisi yang berbeda. Sudah ada model-model penularan malaria yang pada dasarnya menggambarkan kehidupan nyamuk.

Namun, model-model tersebut biasanya hanya memasukkan variabel perkembangan larva, perilaku menggigit, reproduksi, dan usia nyamuk. Model-model ini memprediksi secara intuitif bahwa parasit malaria akan berevolusi dalam waktu yang singkat, yang mana, seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak demikian kenyataannya.

Fakta bahwa model tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan tidak dengan sendirinya menjadi masalah, karena model selalu merupakan perkiraan dari kenyataan. Namun, jika sebuah model tidak merepresentasikan mekanisme kunci dengan benar, maka model tersebut perlu dilengkapi.

Tugas para peneliti adalah menemukan variabel yang hilang yang akan memungkinkan model transmisi menggambarkan waktu perkembangan parasit dengan benar. Penelitian sebelumnya tentang metabolisme nyamuk memberikan petunjuk tentang variabel yang hilang tersebut.

Untuk mengembangkan telurnya, nyamuk betina membutuhkan nutrisi dari darah mamalia, inilah mengapa mereka menggigit manusia. Selama proses memakan darah ini, parasit malaria masuk ke dalam usus nyamuk, dan menggunakan nutrisi yang sama untuk perkembangannya. Namun, seekor nyamuk sering menggigit lebih dari satu kali seumur hidupnya.

Carrillo-Bustamante mengatakan bahwa model penelitiannya memprediksi, parasit menjadi lebih kuat setiap kali makan darah, sehingga parasit mendapatkan keuntungan dari beberapa gigitan.

“Dengan informasi penting ini, kami merevisi model penularannya. Beberapa gigitan membutuhkan waktu – sebuah alasan yang mungkin mengapa parasit menunggu lama di dalam nyamuk untuk mendapatkan keuntungan dari makanan darah sebanyak mungkin,” jelas dia.

Dengan menambahkan variabel baru yaitu metabolisme, para peneliti kemudian melakukan eksperimen evolusi dengan model penularan yang telah diperbarui. Mereka memberikan kesempatan kepada parasit virtual untuk secara acak mengubah waktu perkembangannya di dalam nyamuk, yaitu bermutasi. Mereka kemudian membiarkan model tersebut berjalan selama 5.000 hari-waktu yang cukup bagi seleksi alam untuk menemukan waktu perkembangan yang optimal.

Terlepas dari apakah titik awalnya adalah waktu perkembangan yang pendek atau panjang, parasit dengan waktu perkembangan 12 hari selalu terpilih dalam populasi. Optimum evolusi ini juga dapat diamati dalam kenyataan.

Bagi Carrillo-Bustamante, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa model yang sudah ada perlu dilengkapi.

“Model-model sebelumnya sering memperlakukan nyamuk seperti jarum suntik yang menularkan parasit malaria kepada manusia. Penelitian kami menunjukkan bahwa interaksi nyamuk-parasit harus dipertimbangkan dalam model penularan,” kata Carrillo-Bustamante.

Carrillo-Bustamante menekankan pentingnya memahami penyakit ini dari segala aspek untuk mengembangkan penanggulangan yang efektif, karena 250 juta orang masih terinfeksi malaria setiap tahunnya.

Model penularan penyakit yang akurat merupakan langkah penting dalam memahami penyakit ini dan memprediksi epidemi di masa depan dengan tepat. Hal ini sangat penting di era perubahan kondisi lingkungan, karena perubahan iklim membawa malaria ke wilayah-wilayah baru di dunia. (TR)

Tags: MalariaPerubahan Iklim
Redaksi Tropis

Redaksi Tropis

Related Posts

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB 2025 Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

20 Mei 2025
0

BOGOR – Rangkaian perayaan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB University tahun ini dibuka dengan penuh semangat melalui kegiatan Temu Perdana...

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

Alarm Bahaya Muncul di Kutub Utara akibat Perubahan Iklim

4 Mei 2025
0

LONDON - Kutub Utara yang selama ini dikenal tandus dan berselimut es, kini mulai berubah warna. Semak dan rumput merangsek...

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

Realisasi Belanja Aksi Iklim di Indonesia Tembus Rp610 Triliun

2 Mei 2025
0

JAKARTA - Realisasi belanja aksi iklim di Indonesia mencapai Rp610 triliun dalam periode 2016–2023. Kementerian Keuangan mencatat anggaran tersebut digunakan...

Planet Bumi Makin Menderita akibat Terpanggang Suhu Panas

Pemanasan Global Meningkat Tajam, Indonesia Terancam Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun

19 April 2025
0

JAKARTA — Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu global meningkat 1,55 derajat Celsius di atas rata-rata...

Next Post
2023 Tahun Terpanas dalam Sejarah, Laju Pemanasan Global Diperkirakan Naik 50 Persen

2023 Tahun Terpanas dalam Sejarah, Laju Pemanasan Global Diperkirakan Naik 50 Persen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Pulau Jawa Diselimuti Suhu Dingin, Mengapa?

Pulau Jawa Diselimuti Suhu Dingin, Mengapa?

12 bulan ago
Kemenparekraf Luncurkan Master Plan Pariwisata Berkelanjutan

Kemenparekraf Luncurkan Master Plan Pariwisata Berkelanjutan

9 bulan ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Careers
    • Contact

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Energi
    • Iklim
    • Industri
    • Wisata
    • Konservasi
    • Sains
    • Forum
    • Ekonomi

    © 2021 Tropis.id Member Of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In