JAKARTA – Jepang dilaporkan sedang menghadapi krisis beras akibat gelombang panas. Fenomena panas ekstrem membuat pasokan dan kualitas beras di negeri itu menurun.
Dikutip dari laman The Japan Times, Senin, 12 Agustus 2024, beberapa supermarket telah membatasi pembelian beras untuk mencegah terjadinya panic buying. Harga beras pun melonjak karena meningkatnya permintaan.
Panen beras tahun ini juga dikhawatirkan akan terpengaruh oleh panas terik, sehingga memicu kekhawatiran di antara para produsen dan konsumen.
“Ini adalah pertama kalinya beras menjadi sangat langka sejak kerusuhan beras di era Heisei,” kata Hiromichi Akiba, presiden jaringan supermarket menengah Akidai.
Ia mengacu pada kekurangan beras yang dialami pada tahun 1993 yang disebabkan oleh musim panas yang dingin dan hasil panen yang buruk. Toko utama Akidai di Distrik Nerima, Tokyo, baru-baru ini membatasi pembelian beras hanya satu item per pelanggan di tengah kenaikan harga yang terus terjadi, sehingga membuat beberapa pelanggan khawatir.
Meskipun volume panen tahun 2023 setara dengan tahun-tahun sebelumnya, suhu yang tinggi telah menyebabkan bulir beras terlihat keruh atau pecah menjadi beberapa bagian, sehingga volume distribusi turun. Salah satu supermarket besar telah membatalkan penjualan khusus beras sejak bulan lalu karena kekurangan stok, sementara supermarket lain menaikkan harga beras bulan ini sebesar 10-20 persen.
Harga produsen beras bulan Juni yang dirilis oleh Kementerian Pertanian Jepang pada 16 Juli tercatat bahwa harga beras merah per 60 kilogram naik 14 persen dari tahun sebelumnya menjadi 15.865 yen, yang merupakan harga tertinggi dalam kurang lebih 11 tahun terakhir.
Ito Seimaiten, sebuah toko beras di Distrik Nakano, Tokyo, sedang mengurangi pesanan beras dari restoran-restoran baru karena persediaan beras yang menipis akibat kenaikan harga pembelian.
“Kekurangan ini diperkirakan akan teratasi bulan depan karena distribusi beras baru (yang dipanen tahun ini) dimulai dengan sungguh-sungguh, tetapi harga pembelian sepertinya tidak akan turun,” kata pemilik toko, Takeo Ito. (TR)