JAKARTA – Indonesia memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Salah satu kegiatannya adalah Climate Innovation Generation Program (CIGPro) 2024.
CIGPRo ini merupakan kumpulan program-program inovatif yang diusulkan berbagai kelompok masyarakat untuk menjadi solusi permasalahan krisis bumi akibat perubahan iklim.
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia, Kementerian LHK, Ade Palguna Ruteka mengatakan inisiatif menyusun Program Inovasi Iklim sangat penting dan relevan, di tengah meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan kita. CIGPro 2024 merupakan langkah yang positif melibatkan berbagai generasi, dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
“Program ini berupa Bimbingan Teknis atau Coaching Clinic tidak hanya memberikan pengetahuan di dalam ruangan, tetapi juga Aksi Lingkungan yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkontribusi secara nyata,” ujar Ade dikutip Jumat, 6 September 2024.
Pelibatan berbagai generasi dari berbagai daerah sangatlah penting. Namun demikian, dengan kekuatan mayoritas 28 persen masuk dalam kategori generasi muda, maka terdapat keunggulan yang menjadikan mereka pemimpin yang ideal karena memiliki semangat dan antusiasme untuk membuat perubahan, kreativitas dan inovasi yang brilian, perspektif luas dan fresh, mampu beradaptasi terhadap perubahan dan jaringan dan koneksi yang luas.
Rangkaian CIGPro 2024 diawali dengan Coaching Class selama 4 hari, dimana tanggal 22 s.d 24 Agustus 2024 di dalam kelas Jakarta dan tanggal 24 dan 25 Agustus 2024 di TN Kepulauan Seribu-Jakarta. CIGPro diikuti oleh 80 orang terpilih yang berasal dari 23 provinsi di Indonesia dengan rentang usia 16 tahun hingga 66 tahun. Peserta merupakan kader yang aktif bergerak di bidang lingkungan yaitu Kader Konservasi, Kader Gemilang, Kader Proklim, Masyarakat Peduli Api, Wanalestari, Adiwiyata dan Kalpataru.
Pada saat coaching class, peserta melaksanakan aksi lingkungan berupa pelepasan tukik dan penyu, penanaman 1.000 mangrove, penanaman lamun serta transplantasi terumbu karang serta mencegah 37 kg sampah ke laut dari hasil clean up beach.
Materi yang disampaikan terkait (1) Leadership dan networking dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan oleh Ketua Bidang III Konservasi FOLU Net Sink 2030, Wiratno (2) Inovasi dalam Perubahan Iklim menuju pencapaian FOLU Net Sink 2030 oleh Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional KLHK, Novia Widyaningtyas, (3) Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Bidang Perubahan Iklim KLHK, Joko Prihatno, (4) Marketing, Digitalisasi, Komunikasi, Media Sosial, Kewirausahaan Hijau (Ecopreneurship) oleh Ecoxyztem Venture Builder, Andreas Pandu Wirawan, (5) Mekanisme Pelaksanaan FOLU oleh Tim PMU FOLU dan (6) Penyusunan Rencana Aksi oleh Tim Pusat PGLHK. Hadir mendukung acara ini, Kepala Pusat Penyuluh, Wahju Rusdianto, Tenaga Ahli Menteri LHK Rafles B. Panjaitan, dan Penyuluh Kehutanan Tingkat Utama, Mariana Lubis.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarina Soemiarno menjelaskan para peserta akan mengimplementasikan rencana aksinya sebagai salah satu upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga mendukung pencapaian Nationally Determained Contribution (NDC), khususnya target Indonesia FOLUNet Sink 2030. Salah satu kesamaan aksi yang akan dilaksanakan peserta adalah penanaman di daerah masing – masing, dimana dampak positifnya dapat terukur dan terpantau selama 2 tahun kedepan. Rencananya sekitar 30.854 pohon akan ditanam oleh para peserta dengan melibatkan sekitar 3.707 orang dari berbagai pihak.
“Peserta juga diharapkan menyebarkan semua inisiatif baiknya dalam media-media sosial,” katanya.
Lebih lanjut, Sinta menyampaikan KLHK memiliki harapan besar, melalui Climate Innovation Generation Program (CIGPro) Tahun 2024 ini, para peserta dapat memperoleh wawasan baru, membangun jejaring, serta mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat diimplementasikan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Kegiatan ini juga mendukung rangkaian kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 yang memiliki tema “Youth for Sustainable Nature”. (TR Network)