JAKARTA – Hingga saat ini masih banyak kota kumuh di Indonesia. Kota-kota ini membutuhkan penataan yang lebih baik.
“Mudah-mudahan dengan Hari Habitat Dunia tahun ini dapat menginspirasi kita untuk membangun perkotaan yang lebih baik,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam acara Funwalk dan parade bersih – bersih di Jakarta, Minggu (15/10/2023).
Basuki mengatakan masih banyak kota dan wilayah kumuh di Indonesia yang harus ditata agar tidak kumuh.
“Mudah-mudahan menginspirasi kita dalam membangun kawasan perkotaan yang masih banyak kota-kota yang kumuh,” katanya.
Sebagai informasi, mengacu pada New Urban Agenda (NUA) yang didasari oleh Sustainable Development Goals (SDG’s), pembangunan permukiman dan perkotaan dalam satu konteks kewilayahan dapat menggunakan pendekatan berbasis manusia, responsif gender dan usia.
Selain itu, setiap pemangku kepentingan juga punya kepentingan dalam pengimplementasian NUA, sehingga perlu adanya kolaborasi, dan tidak hanya pemerintah saja yang melaksanakannya tetapi bersama-sama.
Dari 17 target SDG’s yang harus dicapai, terdapat 7 tujuan utama yang harus diprioritaskan dan disesuaikan terlebih dahulu dalam kondisi Indonesia. Hal tersebut terangkum dalam 8 buku Panduan Praktis Implementasi NUA, dimana Kementerian PUPR juga terlibat di dalamnya.
Adapun tujuan tersebut meliputi, Perumahan dan Akses Pelayanan Dasar, Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan, Tata Kelola Perkotaan, Transportasi dan Mobilitas Perkotaan, Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Perkotaan, Pembangunan Ekonomi Lokal, serta Sosial-Budaya dan Kesehatan Masyarakat.
Untuk penerapan NUA di lingkup Kementerian PUPR, Basuki mengatakan, hingga saat ini sudah mencakup pemenuhan berbagai kebutuhan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan hunian yang layak. Dan pada 2045 mendatang, targetnya seluruh tujuan SDG’s dapat dicapai dengan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat dari segala aspek.
Mulai dari terpenuhinya kebutuhan dasar, infrastruktur yang berkualitas dan memadai, penghematan energi, hingga interkonektivitas yang baik. Dan yang terpenting adalah perubahan mindset dan gaya hidup masyarakat yang lebih peduli dengan lingkungan, kondisi ini perlu diedukasi dan ditanamkan mulai saat ini, kata Basuki.