JAKARTA – Indonesia menghadapi tantangan besar, bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dan energi untuk ratusan juta penduduk, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Jawabannya terletak pada satu strategi kunci — restorasi lingkungan dan pengelolaan lahan berkelanjutan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan, solusi berbasis alam harus menjadi garda terdepan dalam mendorong ketahanan pangan dan energi nasional.
“Program prioritas Presiden Prabowo Subianto menempatkan ketahanan pangan dan energi sebagai pilar utama pembangunan. Restorasi alam, pelestarian hutan, bioenergi, serta teknologi pengelolaan lahan berkelanjutan adalah fondasi yang akan mengantar kita ke sana,” ujar Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN, Asep Hidayat, dalam diskusi yang diselenggarakan ICRAF secara daring, Kamis (24/4/2025).
Asep menekankan, dalam perjalanan menuju visi Indonesia Emas 2045, sektor pertanian, kehutanan, dan pemanfaatan lahan akan memainkan peran strategis — tidak hanya untuk melawan krisis iklim, tapi juga memastikan ketersediaan pangan dan energi bagi generasi mendatang.
“Nature-based solutions adalah pendekatan masa depan. Meski tantangannya tidak ringan, inilah jalan terbaik untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tegas Asep.
Menurutnya, kendala utama implementasi solusi ini terletak pada koordinasi antar pemangku kepentingan yang belum solid, lemahnya perencanaan, dan kurangnya evaluasi berkelanjutan. Padahal, keberhasilan restorasi lingkungan membutuhkan pengawasan jangka panjang dan keterlibatan aktif semua pihak — dari pemerintah hingga masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Asep mengapresiasi inovasi yang dikembangkan ICRAF melalui program Evolving Participatory Information System (Epistem). Teknologi pemetaan bentang lahan ini dinilai mampu mempercepat pemulihan lahan rusak dan mencegah deforestasi secara partisipatif.
“Kami berharap teknologi ini melahirkan data yang akurat, transparan, dan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan di lapangan,” tuturnya.
Dengan kolaborasi riset, teknologi mutakhir, dan semangat restorasi lingkungan, Indonesia optimistis mampu membangun masa depan pangan dan energi yang tangguh dan lestari — sebuah warisan berharga menuju Indonesia Emas 2045. (TR Network)